Bidik 7.500 Penumpang per Hari, Kinerja Bandara Internasional Paling Sepi di Jawa Barat Digeber: Masih Jauh dari Target!

inNalar.com – Pembangunan Bandara Kertajati di Jawa Barat termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres No. 3 tahun 2016 dan Perpres No. 56 tahun 2018.

Bandara Internasional Kertajati resmi dibuka pada tanggal 24 Mei 2018, tetapi sejak dibuka, Bandara Kertajati menghadapi berbagai tantangan.

Bandara Kertajati sempat tutup sementara. Pada 29 Oktober 2023, bandara ini dibuka kembali tetapi masih juga menunjukkan tingkat aktivitas yang rendah dan sepi.

Baca Juga: Inggris Merugi 2 Miliar Pounds, Ini Bencana Kilang Minyak Terbesar dan Termahal di Dunia

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas bandara ini, hasilnya masih belum memuaskan.

Berbagai langkah telah ditempuh, mulai dari mengoperasikan penerbangan haji dan umrah hingga menjadikannya pusat penerbangan kargo.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa pemerintah provinsi terus berusaha untuk meningkatkan kinerja bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka ini.

Baca Juga: Sedot Dana Fantastis, Proyek Radial Road Surabaya Diramalkan Kurangi Pemborosan Rp5 Miliar per Tahun

Saat ini, jumlah penumpang yang terbang dari Bandara Kertajati baru mencapai 2.000 orang per hari, jauh di bawah target yang seharusnya 7.500 penumpang per hari.

Untuk itu, Bey menekankan pentingnya langkah-langkah tambahan guna memperbaiki kinerja bandara terbesar di Jawa Barat ini.

Dia juga menyebutkan bahwa BIJB bersama Pemprov Jabar telah mengajukan kepada Kementerian Perhubungan untuk menambah jumlah rute dan jam penerbangan.

Baca Juga: Diwacanakan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Ini Pengertian Kurikulum Deep Learning dan Perbedaannya dengan Kurikulum Merdeka

Sehingga pemerintah dapat lebih leluasa menawarkan pilihan penerbangan dari Kertajati kepada masyarakat.

Kondisi sepi yang masih melanda Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sempat menjadi perhatian Bey Machmudin, ketika Ia melakukan pengecekan kesiapan bandara tersebut untuk pemberangkatan calon jemaah haji pada 3 Mei 2024.

Dalam kesempatan itu, Bey meminta pihak bandara untuk menambah tanda-tanda penunjuk arah agar bandara yang menjadi kebanggaan warga Jawa Barat ini dapat lebih ramai dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Baca Juga: Semakin Diakui Dunia, Taman Kota di Jakarta Selatan Seluas 7,3 Hektare Ternyata Dulu Area Tercemar

Pemerintah terus berupaya keras untuk meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan Bandara Kertajati, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

Namun, jika melihat data jumlah penumpang penerbangan domestik, angka yang tercatat pada tahun 2024 masih menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Pada April 2023, tercatat sebanyak 35.052 penumpang mengikuti penerbangan domestik di bandara ini.

Baca Juga: Fitur Atur Limit di BRImo, Solusi Mudah Kendalikan Pengeluaran dengan Kartu Debit

Kemudian pada bulan yang sama di tahun 2024, jumlah penumpang turun drastis menjadi hanya 18.083 orang. Penurunan ini mencapai 47 persen.

Beberapa faktor menjadi alasan utama mengapa bandara ini belum menjadi pilihan utama bagi penumpang penerbangan domestik.

Di antaranya adalah masalah persaingan harga, pilihan maskapai, dan aksesibilitas bandara itu sendiri.

Dari segi harga, selisih biaya penerbangan antara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Bandara Soekarno-Hatta cukup mencolok.

Misalnya, untuk penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Denpasar, Bali, harga tiket dapat dimulai dari sekitar 870.000 rupiah pada Juli 2024, dengan berbagai pilihan maskapai dan jadwal penerbangan.

Di lain sisi, harga tiket dari BIJB ke Denpasar mulai dari 1,1 juta rupiah di bulan yang sama.

Dan bandara saat itu hanya satu maskapai yang tersedia, yaitu Super Air Jet, dengan 2 jadwal penerbangan, yaitu pukul 10 pagi dan 1 siang.

Selain itu, akses menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Bandung lebih banyak pilihan, sedangkan opsi travel menuju BIJB harganya lebih murah tapi pilihannya masih belum menarik.

Pada musim haji tahun 2024, BIJB Kertajati berhasil memberangkatkan sebanyak 13.050 jemaah.

Tetapi lagi-lagi, ketika sudah memasuki hari-hari biasa, BIJB Kertajati cenderung sepi.

Keberangkatan jemaah haji di Jawa Barat terbagi melalui dua bandara utama. Sebagian jemaah, yakni 27.161 orang.

Mereka berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara sisanya, yang berjumlah 13.050 orang, berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Indramayu via BIJB Kertajati.

PJ Gubernur Jabar, Bey melakukan sinergi lebih kencang lagi dengan semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah di sekitarnya.

Hal ini dilakukan agar lebih mampu mengangkat potensinya terutama daya tarik ekonomi termasuk aktivitas wisata sekitar bandara di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

Bey tetap meyakini BIJB bakal berkembang dalam tempo yang tak terlalu lama.*** (Aliya Farras rastina) 

Rekomendasi