

inNalar.com – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau INTP merupakan perusahaan yang bergerak di industri semen.
Sejak didirikan pada tahun 1975, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2016, Perseroan mulai mengoperasikan pabrik ketigabelas bernama Pabrik 14 di Pabrik Citeureup.
Dilansir inNalar.com dari laman resmi perusahaan, pabrik berkapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun ini merupakan pabrik semen terintegrasi terbesar yang dibangun Indocement dan Heidelberg Cement Group.
Pada periode terbaru triwulan III 2023, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah mengumumkan laporan keuangan resminya.
Bersumber dari laporan keuangan resminya di IDX, jumlah penjualan dan pendapatan usaha INTP mencapai Rp12,9 triliun.
Kemudian, jumlah tersebut dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan pendapatan yang nilainya sebesar Rp8,8 triliun.
Hasil pengurangan tersebut merupakan jumlah laba kotor INTP yang nilainya sebesar Rp4 triliun.
Sementara itu, jumlah tersebut kembali dikurangi dengan beberapa beban termasuk pajak, diketahui jumlah laba bersih perusahaan sebesar Rp1,2 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan besaran laba bersih perseroan tahun lalu yang hanya menyentuh angka Rp946,8 miliar.
Alami peningkatan jumlah laba bersih, diketahui jumlah utang perseroan alami penurunan.
Jumlah utang jangka pendek PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencapai Rp4,2 triliun.
Sedangkan jumlah utang jangka panjang perseroan sebesar Rp1,2 triliun.
Jadi, secara keseluruhan jumlah utang INTP sebesar Rp5,4 triliun, sedangkan tahun lalu jumlahnya sebesar Rp6,1 triliun.
Bisa dibilang, besaran utang korporasi ini berkurang sekitar Rp700 miliar. ***