Berusia 233 Tahun, Desa Tua di Kabupaten Bima Ini Punya Warisan Budaya yang Masih Terjaga Kelestariannya

inNalar.com – Di NTB terdapat berbagai keindahan alam yang bisa kalian temukan di berbagai destinasi wisata.

NTB menjadi tempat dibangunnya Sirkuit Mandalika yang mendunia dan tentunya menjadi pemantik berkembangnya wisata di daerah ini.

Tentunya hal tersebut sangat berdampak pada kesejahteraan warga lokal setempat yang juga ikut meningkat.

Baca Juga: Dijuluki Swiss Van Java! WIsata di Kota Garut Ini Punya Pemandangan Hijau Keren Khas Eropa, Bisa Tebak?

Selain Sirkuit Mandalika, di NTB, tepatnya di Kabupaten Bima, kalian bisa mengunjungi sebuah desa tua yang sangat unik.

Desa ini wajib masuk dalam daftar kunjungan karena kekayaan budaya asli Suku Mbojo yang sangat mencerminkan keberagaman.

Dikenal dengan nama Desa Maria, lokasinya berada di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Provinsi NTB.

Desa Maria merupakan salah satu dari 9 Desa yang berada di Dataran Tinggi Kecamatan Wawo dengan luas kurang lebih 2.300 hektar.

Dilansir inNalar.com dari desa-maria.com, desa ini di kelilingi oleh gunung-gunung.

Sumber daya alam tersebut adalah wujud potensi mata pencaharian penduduk Desa Maria untuk bercocok tanam.

Dari penuturan cerita secara turun temurun oleh ahli-ahli sejarah Desa Maria terpercaya berasal dari Negeri di Pulau Sumatra yaitu Negeri tepatnya dilereng gunung Meriah.

Akibat dari pergolakan politik raja – raja disaat itu maka orang Maria terpaksa pindah lagi dengan mencari tempat baru yaitu pulau Sulawesi bagian selatan.

Berada di Sulawesi diperkirakan setengah abad lamanya kemudian berpindah ke Pulau Sumbawa bagian timur.

Pada tahun 1925/1926, orang Maria pindah ke Kampung Maria ”OI Wobo” dengan pengalihan kekuasaan Gelarang baru.

Diperkirakan Desa Maria ini telah berusia 233 tahun dan masih lestari hingga sekarang.

Desa Maria memiliki Wisata Budaya yang masih terjaga kelestariannya, salah satu di antaranya adalah situs Uma Lengge yang menjadi simbol budaya.

Bentuk bangunan uma lengge sangatlah unik, yaitu menyerupai gazebo dengan atap tinggi yang terbuat dari rumput alang-alang.

Uma Lengge dulunya merupakan rumah tinggal sekaligus tempat menyimpan bahan makanan seperti beras, gabah, dan lainnya.

Namun sekarang tidak lagi dipakai untuk tempat tinggal, hanya digunakan untuk menyimpan bahan makanan.

Uma Lengge sengaja ditempatkan terpisah dari tempat tinggal pemiliknya dengan maksud apabila terjadi kebakaran, maka seluruh persediaan makanan tidak ikut terbakar.

Bahkan, untuk menjaga keamanannya, kompleks Uma Lengge dijaga secara bergilir oleh warga.

Pada dasarnya, uma lengge berukuran 2×2 meter dengan tinggi 5 meter.

Di Desa Maria, terdapat sekitar 13 uma lengge milik rakyat yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak zaman kolonial.

Itulah ulasan mengenai Desa Maria yang bisa kalian masukkan ke daftar kunjungan liburan di NTB.***

 

 

Rekomendasi