

inNalar.com – Megaproyek jalan tol dengan nominal investasi yang begitu fantastis biasanya erat dengan deretan kendala pembebasan lahan maupun proses pembangunannya.
Namun kali ini tampak tidak demikian adanya dengan megaproyek infrastruktur bebas hambatan senilai Rp13,5 triliun milik Pemerintah Provinsi Aceh.
Meski proyek jalan tol di Aceh ini disorot lantaran bergelimang suplai dana investasi, pengerjaannya berhasil rampung tanpa kendala berarti.
Berhasil beres tanpa drama bukan berarti lama pengerjaannya bisa selesai dalam semalam bak Proyek ‘Roro Jonggrang’.
Pasalnya groundbreaking proyek ruas bebas hambatan ini dimulai pada tahun 2018.
Pada akhirnya, enam seksi dari proyek jalan bebas hambatan ini berhasil rampung pada September 2024.
Baca Juga: Gegerkan Sumatera Utara! Megaproyek Rp321 Miliar Ini Satukan Nias Utara dan Nias Barat
Sebagai informasi, enam seksi jalan tol Sigli – Banda Aceh yang masuk dalam paket megaproyek ini meliputi ruas berikut.
Seksi 1 Padang Tiji – Seulimuem (25,2 kilometer). Lintasan paling strategis dan dinanti masyarakat ini berhasil diresmikan.
Spesial untuk seksi tersebut jalan tol ini dapat digunakan secara fungsional khusus rentang periode 8 – 20 September 2024.
Seksi 2 bermula dari Seulimuem dan berakhir di Jantho sepanjang 6,1 kilometer.
Berlanjut dari Jantho, seksi 3 berakhir di Indrapuri membentang 16 kilometer.
Mulai kembali dari Indrapuri, seksi 4 Jalan Tol Sigli – Banda Aceh berakhir di Blang Bintang sepanjang 14,7 kilometer.
Baca Juga: Hampir Rampung! Megaproyek Rp2,75 Triliun Ini Bakal Satukan Sumatera Selatan-Jambi
Selanjutnya, menembus Kuto Baro inilah seksi 5 akan berakhir pada lintasan sepanjang 7,7 kilometer.
Seksi 6, terakhir, menembus hingga Simpang Baitussalam lintasannya pun bakal dilewati pengendara sepanjang 5 kilometer.
Sebegitu lancarnya, seksi 2 – 4 telah beroperasi sejak 2020 dan keseluruhan seksinya pada Senin, 9 September 2024. Lantas, apa ‘mantra’ khususnya hingga proyek ini dapat on track sesuai target?
Terungkap ada beberapa faktor yang menjadi kunci kesuksesan proyek triliunan ini dapat beres tanpa drama.
Event bergengsi nasional PON XXI Aceh-Sumatera Utara menjadi aktor inti yang menggerakkan seluruh stakeholder ‘turun gunung’ bergotong royong mengejar target penyelesaiannya.
Spesifiknya, terdapat venue cabang olahraga pertandingan yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar dan Pidie.
Baca Juga: Lebih dari Sekadar ‘Kerukan’ Tambang Nikel, 2 Suku Besar Pulau Kabaena di Sulawesi Tenggara Merana
Inilah mengapa Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh, T. Robby Irza berjaga keras meninjau progres pekerjaan jalan tol tersebut pada Selasa 13 Agustus 2024.
Motivasi penuh untuk bisa menyelesaikan proyek ini pun diperlihatkan Project Director PT. Hutama Karya Slamet Sudrajat.
Salah satu strategi percepatan progresnya adalah pengerjaan proyek yang dilaksanakan selama 14 jam setiap harinya.
“Mereka mulai bekerja dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 23.00 malam sebagai upaya percepatan penyelesaian pembangunan,” dikutip dari Pemerintah Provinsi Aceh.
Disebut sebelumnya bahwa seksi 1 adalah lintasan paling strategis sebab para kontingen, atlet, dan official perlu menggunakan jalan bebas hambatan tersebut saat perhelatan PON XXI digelar.
Paling menariknya adalah, jalan tol pertama Aceh ini berhasil melewati fase riskan proyek, yakni proses pengadaan lahan yang diketahui luas kebutuhannya mencakup 900 hektare.
“Proses yang begitu cepat karena adanya sinergi antara pihak terkait termasuk dengan perjanjian pengusahaan jalan tol bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai landasan hukum pengusahaan ruas jalan tol tersebut,” dikutip dari Pemerintah Provinsi Aceh.***