

inNalar.com – Beda halnya dengan stasiun Gambir Surabaya yang menjadi terbesar, ternyata tempat pemberhentian kereta terkecil, ada di Semarang.
Di kenal sebagai Ibu Kota Jawa tengah, Semarang telah memiliki 20 lebih stasiun yang tersebar di beberapa daerahnya.
Seperti stasiun Brumbung, Purwokerto, Sragen, Kedung Banteng, Goprak, Alastua dan lain sebagainya. T
Namun diantara nama tempat pemberhentian kereta tersebut, ada satu yang menjadi pos kereta api terkecil dan tertua, di Indonesia.
Stasiun terkecil ini adalah Alastua yang terletak di Semarang, tepatnya di Tlogolomulyo, Pendurungan.
Pos kereta api ini, memiliki ketinggian lebih dari 6 m dan berbentuk seperti pulau. Dapat terlihat dari Jembatan Layang di jl. Raya Bangetayu-Pedurungan ke arah Timur.
Baca Juga: Capai 2 Ribu ha, Kebakaran Gunung Lawu Magetan Lebih Dari 10 Water Bombing Masih Belum Padam
Stasiun Alastua, dulunya disebut sebagai Alastuwa, yang merupakan pos kereta api kelas II, berada di antara Stasiun Semarang NIS dan Tanggung.
Luas bangunanya hanya 125 m prsegi, dan terdapat 6 jalur. 3 untuk kereta api reguler, dan 3 lainnya untuk penyimpanan rangkaian kereta dan untuk keadan darurat.
Stasiun ini juga disebut sebagai yang tertua di Indonesia. Pasalnya, pembangunannya dimulai pada tahun 1967.
Awalnya, pada tanggal 10 Agustus medio abad 19 atau pada tahun 1867, untuk pertama kalinya jalur kereta api di Indonesia beroperasi resmi.
Jalur ini menghubungkan stasiun Semarang dan stasiun Tanggung, Grobogan Jawa Tengah. Pembangunan ini merupakan mandat dari Raja Willem 1.
Selain untuk menunjang aktivitas ekonomi, kereta juga dimanfaatkan untuk keperluan militer pada masa kolonial.
Melansir dari laman Kementrian pendidikan dan Kebudayaa, jalur kereta api yang ada di Indonesia ini khusunya Jawa Tengah di bangun pada masa Hindia Belanda.
Tepatnya pada saat pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele, dan dilakukan oleh perusahaan swasta NISM.
Atau kepanjangan dari Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij, yang melakukan Pembangunan jalur kereta pertama kali pada 17 Juni 1864.
Jalur stasiun ini juga merupakan bagian dari proyek NIS untuk membuat jalan kereta api yang menghubungkan antara Semarang dan Vorstenlanden.
Vorstenlanden adalah sebutan bagi daerah-daerah pecahan kerajaan Mataram, seperti Kasultanan Yogyakarta, Surakarta, Kadipaten Mangkunegaraan, dan Kadipaten Mangkualaman.
Jalur rel yang dibangun ini memiliki panjang 25 kilometer dan lebar 1.435 milimeter, dan melewati dua jalur pemberhentian, yaitu stasiun Brumbung dan Alastua.
Hingga saat ini, stasiun Alastua yang berada di Jawa Tengah ini masih beroperasi dengan baik. Bahkan dapat membantu menanggulangi kereta disaat banjir.
Inilah mengapa stasiun Alastua Semarang, Jawa Tengah, dianggap sebagai yang tertua di Indonesia.***
r