

inNalar.com – PT Inalum tengah merampungkan Smelter Grase Alumina Refinery Fase I di Mempawah, Kalimantan Barat.
Pembangunan Smelter ini progresnya telah ada di angka 80 persen pada akhir 2023 nanti.
Targetnya, smelter ini akan beroperasi secara penuh pada tahun 2025 mendatang.
Alumina yang dihasilkan oleh pabrik ini nantinya akan menjadi bahan baku smelter alumunium milik anggota group MIND ID di Kuala Tanjung.
Jumlah produk yang dihasilkan bisa mencapai 500 ribu alumuniun.
Ketika nanti smelter bauksit ini sudah resmi beroperasi, maka bisa menyambung seluruh rantai bisnis bauksit.
Hal tersebut tentunya akan menjadi alumunium baik untuk kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Proyek ini diharapkan bisa menjadi solusi masalah terputusnya rantai bisnis bauksit menjadi aluminium.
Kini, hasil tambang bauksit PT ANTAM Tbk dikirim dulu ke negara tetangga untuk dilebur jadi alumina.
Setalh itu, baru kemudian diangkut lagi ke smelter aluminium.
Harapannya, setelah nanti rampung, melalui SGAR Mempawah ini bisa menyambung rantai bisnis bauksit menjadi aluminum.
Setelah itu, alumunium menjadi salah satu bahan utama baterai EV.
Untuk proyek raksasa ini, Inalum telah menggelontorkan dana sekitar 250 juta USD.
Jika dirupiahkan maka 250 juta USD sekitar Rp3,8 triliun untuk penyelesaian lebih separuh megaproyek pengolahan bauksit.
Selain itu, korporasi ini perseroan telah menyiapkan tambahan modal sekitar US$100 juta setara dengan Rp1,55 triliun untuk kelanjutan megaproyek tersebut.
Tambahan modal tersebut murni sepenuhnya dari kas PT Inalum.***