

inNalar.com – Desain infrastruktur jalan tol di Jakarta Utara ini bisa bikin kita cukup tercengang.
Uniknya, jalan tol yang melintang di daerah Jakarta Utara ini sengaja dibangun dengan desain sunyi senyap.
Sunyi senyap alias kita tidak akan mendengar suara bising lalu-lalang kendaraan yang melaju kencang di area tol ini.
Adapun lintasan lebar di Jakarta Utara yang punya desain super unik ini adalah jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok.
Jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara ini sengaja didesain menjadi infrastruktur paling ramah lingkungan.
Lintasan yang satu ini sebenarnya sudah lama diresmikan dan dilintasi berbagai macam kendaraan sejak 2017.
Namun belum banyak yang memahami bahwa tol yang satu ini punya fitur desain yang cukup unik.
Keunikan sunyi senyap jalan tol ini ternyata karena lintasannya dilengkapi dengan fitur sound barrier atau peredam suara.
“Jalan ini dilengkapi sound barrier, jadi meskipun di sebelah ada rumah sakit, insyaallah tidak ada terganggu,” ujar Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jenderal Bina Marga.
Sebagai informasi, tuturan Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto tersebut dikutip inNalar.com dari Kementerian PUPR.
Fitur senyap tersebut dimaksudkan agar infrastruktur yang satu ini tidak menghasilkan polusi suara.
Sehingga warga Jakarta Utara yang bermukim di dekat tol akses Pelabuhan Tanjung Priok ini tidak terganggu oleh suara bisingnya.
Kendati didesain super canggih dan unik, rupanya proses pengerjaan lintasan lebar ini tidak lepas dari adanya kendala.
Perencanaan proyeknya saja sudah dimulai sejak awal tahun 2000, sedangkan pembangunannya baru mulai delapan tahun kemudian.
Kendala progres proyek jalan tol di Jakarta Utara ini tidak lepas dari persoalan negosiasi alot pembebasan lahan.
Baca Juga: Ditentang Tiga Bupati di Jawa Tengah, Ruas Tol Ini Diperkirakan Butuh Lahan 233,37 Hektar
Bahkan saking ruwetnya pengadaan lahan, Presiden RI Joko Widodo mengungkap bahwa proyek ini sempat mundur 2,5 tahun.
Tidak hanya soal lahan, rupanya ada pula hal lainnya yang bikin pening seretnya progres proyek ini.
Penyebab lain proyek jalan tol di Jakarta Utara ini sulit realisasi, yaitu karena adanya penyesuaian struktur desain.
Sekadar informasi, lintasan bebas hambatan ini totalnya membentang sepanjang 11,4 kilometer.
Jalan tol ini masuk ke dalam bagian kerangka jaringan Tol Jabodetabek.
Lintasan bebas hambatan ini berhasil terealisasi usai memakan masa pembangunan selama enam tahun lamanya.
Tercatat, jalan tol di akses Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara ini berprogres dari tahun 2011 sampai dengan 2017.
Proyek ini berhasil terealisasi berkat adanya pinjaman dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Lebih terangnya, Pemerintah Jepang membantu pembiayaan proyek jalan tol di Jakarta Utara ini.
Besaran pinjaman dana yang diberikan oleh investor asing tersebut sebesar Rp4,1 triliun.
Biaya pembangunan yang begitu fantastis ini dimaksudkan untuk melengangkan jalan eksisting menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Adanya lintasan ini diharapkan pula dapat memantik pembangunan dan pemerataan ekonomi di daerah Jakarta.***