Berkat Pemberdayaan UMKM BRI, Petani Mangga Alpukat di Bondowoso Mampu Perluas Lahan hingga 5 Hektare

Bondowoso, inNalar.com – Dalam rangka memperluas inklusi keuangan, BRI secara konsisten berkomitmen melakukan pemberdayaan UMKM bagi para petani.

Salah satu penerima manfaat pemberdayaan UMKM BRI kali ini adalah seorang petani Mangga Alpukat bernama Abu Sufyan asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Pengusaha mangga alpukat yang tinggal di Desa Botolinggo ini berhasil mengekspansikan bisnisnya sejak mendapatkan dukungan dari perseroan berupa fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Semua Guru di Indonesia Dapat Tunjangan Khusus Mulai 28 November 2024, Begini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Abu Sufyan memanfaatkan buah lokal sebagai komoditas unggulan desanya untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Sebagaimana buah khas Desa Botolingo ini dikenal memiliki ciri khas rasa manis, kadar air yang rendah, teksturnya yang lembut, dan cara menikmatinya pun unik, yaitu disendok seperti alpukat.

Keunggulan buah inilah yang menjadikan Manga Botolingo menjadi favorit pasar lokal, bahkan menyedot perhatian dari pembeli luar daerah.

Baca Juga: Gaji PPPK Rp 5,2 Juta untuk Lulusan S1, Ini Syarat-Syarat untuk Mendaftar

Usahanya bermula saat Abu Sufyan bersama teman-teman seprofresinya tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga.

Abu Sufyan dkk mendapatkan modal awal dari BRI, pendampingan, dan edukasi dari pihak BRI.

Di antara edukasi perseroan, yaitu ia mulai mengenal bagaimana caranya mengelola keuangan hingga menggunakan metode pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

Baca Juga: Dirombak MenPAN RB Rini Widyantini? Segini Gaji PPPK Bidan dan Perawat di Indonesia

“BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ucap Abu Sufyan.

Berkat bimbingan intensif dari pihak perseroan, ia mampu memasarkan produknya hingga jangkauan yang lebih luas.

Sistem pemasaran yang dilakukannya bukan hanya penjualan secara langsung tetapi juga melalui sistem online ke wilayah lainnya seperti DKI Jakarta.

Baca Juga: China Temukan Cadangan Emas 1.000 Ton Bernilai Rp1.320 Triliun

Dari usahanya memperluas jangkauan pemasaran, pendapatan bersih usahanya mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Dengan itu, Abu Sufyan kini berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Pendapatan dari usahanya ini ia gunakan untuk membiayai pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah.

Baca Juga: Resmi Disepakati MenPAN RB dan DPR RI, Tenaga Honorer Berakhir di 2024, Semua Dapat NIP PPPK

Total luas lahan yang dikelolanya kini mencapai hampir 5 hektare, dan ia pun mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja lokal yang membantu dalam berbagai aktivitas, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

Melihat kesuksesannya Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI M. Candra Utama mengungkapkan, keberhasilan Abu Sufyan adalah bukti nyata dari bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah.

Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

“Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.

“Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” lanjutnya.

Rekomendasi