Berkat Pembangunan Jalan Tol di Jawa Timur, Situs Bersejarah Era Majapahit Berhasil Ditemukan

inNalar.com – Penemuan yang tidak biasa terjadi saat pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang. Situs era Majapahit ditemukan saat pengerukan.

Proyek pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang pada awal 2019 tak hanya membawa manfaat transportasi bagi masyarakat.

Di tengah proses konstruksi, para pekerja proyek menemukan situs bersejarah berupa reruntuhan bangunan kuno yang diduga berasal dari era Majapahit atau bahkan dari masa pra-Majapahit.

Baca Juga: Dapat Sokongan Bank Dunia Rp 1,3 Triliun, Proyek Ini Digadang-gadang Bikin Bandung Bebas Macet di Masa Depan

Penemuan ini terjadi di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Struktur bangunan yang tersusun dari batu bata besar ini segera menarik perhatian, terutama dari para arkeolog dan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, yang langsung mengirimkan tim untuk melakukan ekskavasi.

Keberadaan situs ini menambah wawasan baru tentang persebaran kebudayaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang dikenal menguasai Nusantara.

Baca Juga: Menilik Asal Usul Kopi Luwak, Kopi Khas Indonesia yang Sarat Akan Eksploitasi Hewan

Namun, yang membuat penemuan ini lebih menarik adalah dugaan bahwa situs tersebut mungkin berasal dari masa sebelum Majapahit.

Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Malang mungkin sudah memiliki peradaban yang maju sebelum kerajaan besar itu berdiri.

Bentuk dan struktur bangunan pada situs ini memiliki ciri khas bangunan era Majapahit, seperti batu bata berukuran besar yang digunakan sebagai bahan utama.

Baca Juga: Telan Anggaran Triliunan, Jembatan Flyover Sepanjang 797 meter ini Jadi Icon Baru Arek-Arek Jawa Timur

Situs ini ditemukan tepat di jalur yang akan dilalui proyek tol, sehingga proses pembangunan sempat terkendala.

Pihak BPCB Jawa Timur kemudian melakukan ekskavasi untuk mengungkap lebih lanjut mengenai bentuk bangunan, fungsi situs, dan juga periode pembuatannya.

Setelah beberapa bagian situs terungkap, pihak terkait memutuskan untuk menggeser jalur tol sejauh 8 meter.

Dengan perubahan ini, pembangunan tol tetap dapat dilanjutkan tanpa harus merusak situs berharga tersebut.

Keputusan ini diapresiasi oleh banyak pihak, karena menunjukkan komitmen dalam menjaga warisan sejarah di tengah proses modernisasi infrastruktur.

Selain ekskavasi, pihak BPCB juga mengumpulkan berbagai artefak dan fragmen dari situs tersebut.

Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan tambahan mengenai sejarah Majapahit.

Tetapi juga membuka peluang penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan peradaban di wilayah Jawa Timur sebelum berdirinya Majapahit.

Berbagai benda yang ditemukan di situs ini kini diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Malang untuk dijaga dan dikelola dengan baik.

Penemuan situs bersejarah ini menimbulkan beragam respons dari masyarakat dan pemerintah.

Di satu sisi, masyarakat dan komunitas sejarah mengapresiasi penemuan ini sebagai bukti peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan.

Sementara itu, pemerintah menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan infrastruktur dengan pelestarian situs budaya.

Penemuan ini seakan mengingatkan bahwa setiap pembangunan memiliki potensi untuk menemukan jejak sejarah yang selama ini tersembunyi di dalam tanah.

Kini Jalan Tol Pandaan – Malang sudah resmi beroperasi dengan panjang 37,62km dan diresmikan pada tahun 2019.

Selain karena penemuan tersebut, Jalan Tol Pandaan – Malang juga dikenal sebagai salah satu yang terindah, terutama rest area yang berhadapan dengan Gunung Bromo dan dan Semeru.***(Muhammad Arif)

 

Rekomendasi