

InNalar.com – salah satu tambang yang paling terkenal di Indonesia adalah yang berada di Papua.
Pasalnya, Papua memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, dari tembaga, batu bara, besi, kaolin, batu kapur, pasir minyak bumi, gas alam dan terutama yang paling terkenal adalah emas.
Sementara itu mungkin warga Indonesia sudah tidak asing lagi dengan pengelola sumber daya alam tersebut, yang adalah PT Freeport Indonesia (PTFI).
PTFI sendiri sebenarnya sudah mengeksploitasi sumber daya alam tersebut sejak 1973.
Namun setelah sekian lama mengeksploitasi hasil bumi yang dimaksud, kini kontraknya akan berakhir pada tahun 2041.
Akan tetapi, ternyata kontrak antara Freeport dengan pemerintah Indonesia akan diperpanjang lagi hingga tahun 2061.
Walau diperpanjang lagi, namun tak perlu khawatir. Sebab cadangan emas yang ada di Timur Indonesia itu diperkirakan masih bertahan sampai 100 tahun ke depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang juga menambahkan harus terdapat pula eksplorasi tambahan.
Dilansir InNalar.com dari FEB UGM, berdasarkan produk emas, Indonesia telah mencatatkan kontribusi sejumlah 39% yang membuatnya menduduki peringkat ke-2 setelah China.
Baca Juga: Anggarannya Rp280 Miliar, Jembatan Kereta Solo Balapan-Kadipiro Dibangun Pakai Teknologi Tak Biasa
Sedangkan untuk Nikel, Indonesia berhasil duduk di posisi ke-3 secara dunia.
Tentu hal ini memang membuktikan jika sebenarnya Nusantara memang kaya akan sumber daya alamnya, terutama di bagian mineral.
Daerah Papua sendiri misalnya, pada tambang PTFI itu diperkirakan masih memiliki cadangan hinga 100 tahun lamanya.
Akan tetapi, hal itu hanya bisa terlaksana jika ada eksplorasi lebih lanjut dan dengan kecepatan ekspor kapasitas produksi yang sama seperti waktu ini.
Karena saat melakukan eksplorasi, sebenarnya dibagian bawahnya masihlah cukup banyak.
Alasannya juga dikarenakan masih terdapat 4 layer sehingga tambang emas ini masih mampu bertahan hingga 100 tahun ke depan.
Baca Juga: Habiskan Dana Rp151,6 Miliar, Jokowi Resmikan 3 Terminal Modern Jelang Akhir Masa Jabatan
Adapun alasan pemerintah acc perpanjangan kontrak dengan PTFI sendiri itu juga karena terdapat alasan lain.
Selain masih memiliki cadangan emas yang masih cukup, PTFI juga hendak membangun smelter lagi hingga menginvestasikan sahamnya.
Itulah alasan kontrak PTFI mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk diperpanjang hingga tahun 2061.
Pasalnya, di undang-undang juga terdapat peraturan jika ingin memperpanjangan kontrak, maka harus ada persyaratan untuk masukan ke pemerintah harus bertambah.
Sementara itu selama ini PTFI sendiri juga telah memberikan pemasukan yang cukup tinggi ke pemerintah atas pertambangan mineral yang dilakukannya di Papua tersebut.
Diketahui tiap tahun PTFI telah memberikan masukan ke negara sekitar USD 4 miliar atau sekitar Rp 60 triliun.
Sebenarnya usulan untuk memperpanjang kontrak ini juga diajukan oleh PTFI, mengingat perencanaan untuk mengambil hasil mineral bumi membutuhkan waktu sekitar 15 tahun.
Pada awalnya, kontrak PTFI di Papua akan habis pada tahun 2041 dan diperpanjangan diperpanjang hingga 2061.
Jadi karena sudah diperpanjang, maka nantinya tidak akan ada kekosongan yang terjadi pada eksploitasi emas tersebut di tahun 2041.
Sekedar informasi, saat ini saham yang ada di PTFI sendiri Indonesia memang sudah memegangnya cukup besar.
Karena melalui holding BUMN pertambangan ID Indonesia telah memegang saham sebesar 51,2%. ***