Berhasil Ciptakan PLTSa Biogas! Perusahaan Energi Ini Sulap 2 Ton Kotoran Hewan di Ragunan Jadi Energi Listrik 234 kWh, Realistis?

inNalar.com – PT Paiton Energy merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik.

PT Paiton Energy juga menjadi perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batubara di Kompleks Paiton Power, Probolinggo, Jawa Timur.

Akan tetapi, kehadirannya juga berhasil mengembangkan proyek lain.

Baca Juga: Sedot Anggaran Rp1,7 Triliun, Intip 5 Fakta PLTS Terapung Terbesar se-Asia Tenggara di Jawa Barat, Bisa Pasok Listrik Bagi 50 Ribu Rumah Tangga

Terutama dalam mengubah gas dari kotoran hewan menjadi energi listrik.

Perusahaan ini sendiri berdiri sejak than 1994 lalu dan menjadi Independent Power Producer (IPP) pertama di Indonesia.

Perusahaan ini bahkan menghasilkan sekitar 13.500 GWh listrik setiap tahunnya.

Tidak heran jika mampu berkontribusi sekitar 10 persen konsumsi listrik tahunan khususnya di Pulau Jawa.

Baca Juga: Dapat Proyek Jalan Provinsi Sumatera Utara Senilai Rp2,7 Triliun, Ternyata Segini Jumlah Aset dan Pendapatan PT Waskita Karya

Melansir dari Antara, PT Paiton Energy lewat salah satu programnya yakni “Waste to Energy” (WTE) berhasil mengolah kotoran gajah menjadi energi listrik.

Tepatnya di Taman Margasatwa Ragunan atau TMR, Jakarta Selatan, dengan program yang diresmikan sejak 19 September 2023 lalu.

TMR sendiri menjadi taman konservasi pertama yang secara mandiri mampu mengolah limbah organik dari kotoran hewan dan sisa pakan satwa menjadi biogas.

Baca Juga: Rogoh Kocek Fantastis Rp42 Triliun, Pembangunan Smelter PT Freeport di Gresik Jawa Timur Jadi yang Terbesar di Dunia, Ternyata Punya Kapasitas….

Kemudian biogas tersebut diubah menjadi energi listrik atau yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Biogas/PLTSa Biogas.

Program dari perusahaan ini sendiri mampu hadir sebagai solusi pengelolaan limbah yang terintegrasi.

Tepatnya lewat pengembangan energi terbarukan.

Baca Juga: Cuma Butuh Rp550 Miliar! Kalimantan Barat Kini Punya Jembatan Canggih yang Bisa Memendek, Panjangnya…

Terdapat 8 unit mesin biodigester yang dioperasikan dengan fungsi mengolah kotoran hewan dan sisa makanan.

Adapun kotoran hewan yang dimaksud tersebut adalah kotoran gajah, capybara, nilgai, hingga sampak organik.

Baik itu berupa buah-buahan, sayuran, hingga sisa pakan primata dan unggas.

Baca Juga: Bandara yang Berjarak 45 Km dari Yogyakarta Ini Ternyata Sempat Nunggak Pajak Rp28 Miliar Meski Sudah Didiskon 65 Persen, Kenapa?

Hadirnya PLTSa Biogas di Taman Margasatwa Ragunan ini mampu mengolah 2 ton kotoran hewan dan sampah organik setiap harinya.

Kemudian dari bahan-bahan tersebut berhasil diperoleh energi listrik sebanyak 234 kWh.

Untuk proses konversi dari biogas menjadi listrik sendiri berlangsung dalam waktu 21-30 hari.

Baca Juga: 128 Tahun BRI Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, Pendampingan dan Pemberdayaan UMKM Jadi Kunci Utama

Sedangkan untuk biogas yang tidak dilakukan konversi maka dipakai untuk memasak para pekerja sekaligus menguji kandungan api yang dapat dihasilkan.

Aliran listrik yang dihasilkan atas pengubahan energi ini juga dimanfaatkan untuk kebutuhan WTE.

Selain itu akan disalurkan pula ke ruang Pusat Edukasi pengelolaan limbah organik.***

Rekomendasi