Bergaji Rp7,5 Juta Hingga Rp10 Juta, 250 Fresh Graduate Direkrut Kominfo untuk Bertugas Perangi Hoax

inNalar.com – Di era digital ini penyebaran berita hoax bisa terjadi sangat cepat dan tak jarang menimbulkan keresahan.

Beberapa pihak bisa saja merasa dirugikan akibat menyebarnya berita hoax tersebut. 

Oleh karenanya, Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi) melakukan perekrutan pegawai dari fresh graduate untuk melawan hoax.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Pemanis, Ini 6 Manfaat Madu dalam Perspektif Islam dan Kesehatan

Teguh Arifiyadi yang merupakan PLT Tata Kelola Aplikasi dan Informatika membenarkan perihal perekrutan tersebut.

Dilansir InNalar.Com dari Kominfo,  berita hoax ini atau berita palsu bisa menyebar di media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan lainnya dapat merugikan pihak korban fitnah

Kini sebanyak 250 pegawai yang berasal dari fresh graduate ditugaskan untuk verifikasi konten-konten yang tersebar di internet.

Baca Juga: Gandeng Malaysia, Pembangunan PLTA Mentarang Kaltara Senilai Rp40 triliun Akan Hasilkan Green Product

Dengan upah yang tergolong besar yakni sekitar Rp 7,5 juta per bulan untuk para verifikator konten.

Sementara pekerja yang ahli di bidang IT akan mendapatkan gaji di atas Rp 10 juta rupiah per bulannya.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan pengguna medsos untuk melawan berita hoax di dunia maya:

Baca Juga: Gaet Kementerian China, Indonesia dan Negara ASEAN Rencanakan Mega Proyek Kontruksi Rumah Perkampungan

1. Jangan langsung menyimpulkan isi berita hanya berdasarkan judulnya saja

Meskipun isi berita tersebut dicatut dari sumber berita resmi, namun terkadang ada beberapa hal yang diubah oleh si penyebar hoax.

Kebanyakan malah mengandung konten yang yang memprovokasi dan menyudutkan satu pihak.

2. Periksa dulu sumber beritanya

Baca Juga: Sempat Alami Sengketa Lahan dan Habiskan Rp10 Triliun, Update Progres Pembangunan Jalan Tol Probowangi

Sebelum membagikan berita, pastikan terlebih dahulu sumber berita tersebut. Jangan gampang percaya terhadap berita yang tak memiliki sumber yang jelas.

3. Cek kebenaran berita

Ada beberapa situs yang menyediakan layanan untuk memeriksa kebenaran berita, seperti Turnbackhoax.id dan Cekfakta.com.

Sebelum membagikan berita, pastikan terlebih dahulu kebenaran berita tersebut.

Baca Juga: Telan Biaya Pembangunan Rp9 Miliar, Jembatan Gantung di Jawa Tengah Ini Dibangun Tujuannya Untuk…

4. Laporkan berita hoax

Jika menemukan berita hoax, laporkan ke pihak yang berwenang, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@kominfo.go.id.

Dengan merekrut 250 fresh graduate, diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia melawan berita hoax di dunia maya.

Melalui langkah-langkah yang tepat, diharapkan dapat mengurangi penyebaran berita hoax dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memeriksa kebenaran berita sebelum membagikannya.**

 

Rekomendasi