Berdesain Kubah Kaca, Perpustakaan Termegah di Chicago AS Klaim 99 Persen Mampu Blokir Sinar UV

inNalar.com – Perpustakaan yang terletak di pusat kota terbesar Amerika Serikat berhasil mencuri perhatian para pengunjungnya.

Berkat desain estetik dan struktur bangunannya yang mempesona, perpustakaan kepunyaan University of Chicago ini dapat dikatakan termegah di Amerika Serikat.

Gedungnya disebut termegah karena bangunan perpustakaannya dilengkapi dengan mahkota kubah kaca berbentuk elips.

Baca Juga: Jadi Almamater Segudang Aktor, Universitas Top 67 Dunia di Korea Selatan Ini Punya Tradisi yang Sakral

Rancang gedungnya yang berdesain transparan terbuka ini seolah menghilangkan sekat pemisah antara lingkungan outdoor dan indoor-nya.

Taman baca tercantik di Negeri Paman Sam ini namanya adalah The Joe and Rika Mansueto Library. Lokasinya berada di kota terbesar negara bagian Illinois, Amerika Serikat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi taman pustaka tersebut, penamaan Joe dan Rika diambil dari nama alumni dengan marga serupa.

Baca Juga: Sandang Gelar Ph.D, Aktris Cantik Asal Korea Selatan Ini Rupanya Jebolan Universitas Top Dunia!

Lebih terangnya, kedua alumni tersebut bernama Joe Mansueto dan Rika Mansueto. Itulah mengapa namanya meenjadi the Joe and Rika Mansueto Library.

Kalah diperhatikan dengan saksama, desain kubah kaca perpustakaan Universitas Chicago ini berbentuk elips dan lebih condong ke satu arah.

Rupanya kecondongan glass dome megah tersebut dibuat sebagai bagian dari bentuk penghormatan ke Monumen Landmark Henry Moore.

Baca Juga: Berburu Dana Rp82,5 Miliar, Perpustakaan Terbesar di Amerika Serikat Ini Garap Proyek Ambisius Berbasis AI

Nah kerennya lagi, jika kita membahas tentang kecanggihan kubah kaca perpustakaan akademik di Chicago ini saja kita bakal dibikin geleng-geleng.

Tahukah bahwa glass dome yang ada di bagian atap taman pustaka tersebut bukan sembarang kaca lho.

Kubah kaca elips di perpustakaan termegah Amerika Serikat ini terbuat dari kaca berjenis Low E Fritted Glass yang diketahui lapisannya dilengkapi dengan lembar oksida logam.

Baca Juga: 5 Kota Pelajar Terbaik di Dunia Versi QS Best Student Cities Rankings 2025, Asia dan Eropa Bersaing!

Lantas apa efeknya bagi bangunan tersebut? Jadi kaca berjenis Low E atau yang artinya Emisivitas Rendah ini digadang mampu memblokir sinar Ultraviolet (UV) yang masuk ke dalam bangunannya.

Jadi jika kita kulik performa penggunaan glass dome pada bangunan megahnya ini, Kaca Frit Low E ini diketahui mampu melindungi bagian dalam ruangan dari sinar matahari dengan tingkat efikasinya mencapai 73 persen.

Selain itu, cahaya yang tampak akan diblokir hingga 50 persennya dan diklaim bahwa kaca tersebut mampu blokir sinar UV hingga tingkat efikasinya yang mencapai 99 persen.

Baca Juga: Ryu Jun Yeol dan Shin Hyun Dikonfirmasi Bakal Bintangi Film Baru Netflix Bertajuk ‘Revelations’

“Kaca dengan kinerja tinggi ini menolak 73% panas matahari sambil memblokir 50% cahaya tampak dan 99% sinar UV,”dikutip inNalar.com dari situs resmi Perpustakaan Universitas Chicago.

Pada bagian atas kubahnya pun, glass dome tersebut diketahui mengandung pertahanan sinar matahari hingga 57 persen.

Jadi para pengunjung yang posisinya sedang membaca di bawah atap transparan tersebut tidak akan merasa kepanasan dan silau meski cahaya mataharinya terik ketika itu.

Baca Juga: Menyediakan Lebih dari 115 Jurusan Sarjana, Universitas Terkemuka di Amerika Serikat Ini Habiskan Rp4,4 Triliun untuk Penelitian

Menariknya, kaca dan komponen struktur baja pada kubahnya pun rupanya diproduksi di Jerman lalu dikirim ke Chicago, Amerika Serikat.

Jadilah sebuah ruang Grand Reading Room yang penuh cahaya menjadi incaran para pengunjung perpustakaan.

Para pengunjung makin betah juga didukung dengan simpanan koleksi buku mereka yang disebut terbesar ke-10 di Amerika Serikat.

Baca Juga: Sekolah Swasta di Pusat Kota New York Ini Pilih Berang Berang Sebagai Maskotnya, Ternyata Ini Alasan Uniknya

Simpanan koleksi dalam bentuk buku cetak maupun electronic book mencapai 13,2 juta volume itemnya.

Bahkan perpustakaan akademik ini pun telah berhasil menyimpan 304 Terabyte arsip koleksi arsip digitalnya.

Menurut kabar terbaru, pihak pengelola perpustakaan universitas termegah di Chicago ini tengah sibuk menggarap proyek berbasis AI guna mentransformasikan manajemen kepustakaan mereka.

Bahkan digadang biaya proyeknya bisa mencapai $5 juta. Adapun sejauh ini, pihaknya telah menerima dana hibah hampir mencapai $1 juta dari National Endowment for the Humanities.***

Rekomendasi