

inNalar.com – Sebuah perpustakaan akademik terbesar ke-10 di Amerika Serikat diketahui sedang getol mengumpulkan dana.
Rupanya di balik getolnya perpustakaan andalannya universitas terkemuka di Amerika Serikat ini terdapat proyek ambisius yang tengah digarap.
Proyek ambisius tersebut digadang menjadi pembangunan infrastruktur perpustakaan jangka panjang yang diproyeksi bakal menyenangkan para peneliti nantinya.
Baca Juga: 5 Kota Pelajar Terbaik di Dunia Versi QS Best Student Cities Rankings 2025, Asia dan Eropa Bersaing!
Kabar baiknya, taman pustaka kepunyaan University of Chicago ini berhasil meraih dana hibah hampir senilai $1 juta atau setara dengan Rp16,5 miliar (kurs Rp16.495,40).
“National Endowment for the Humanities telah menganugerahi University of Chicago hampir $1 juta,” dikutip inNalar.com dari situs resmi taman pustaka universitas tersebut.
Jadi taman baca termegah di Chicago ini berhasil mendapatkan pendanaan secara cuma-cuma dari National Endowment for the Humanities.
Baca Juga: Ryu Jun Yeol dan Shin Hyun Dikonfirmasi Bakal Bintangi Film Baru Netflix Bertajuk ‘Revelations’
Belum puas dengan perolehan dana tersebut, pihaknya masih berambisi untuk mengumpulkan dana lebih banyak lagi daripada nominal tersebut.
Setidaknya, pihak kepustakaan ini tengah memburu $4 juta lagi. Artinya, masih ada Rp65,98 miliar lagi yang dibutuhkan demi mewujudkan proyek ambisius mereka.
Lantas, proyek ambisius macam apa yang diproyeksikan oleh perpustakaan universitas kenamaan Amerika Serikat ini hingga menyedot dana fantastis?
Perpustakaan Universitas Chicago ini diketahui tengah menggarap satu proyek pembangunan infrastruktur kepustakaan digital berbasis AI.
Nama proyek yang tengah digarap pihaknya adalah UChicagoNode. Pusat taman baca para peneliti di Amerika Serikat bakal kompak bersama Divisi Humaniora untuk bisa membangun struktur digital baru di kampusnya.
Pada dasarnya perolehan dana yang telah dikantongi sejauh ini sudah cukup mendorong pihak perpustakaan untuk melakukan transformasi besar-besaran.
Transformasi infrastruktur yang dimaksud, dalam hal ini mencakup urusan tata kelola dan koleksi digital serta data penelitian universitasnya.
Idealnya apabila proyek tersebut hendak dituntaskan dengan maksimal, kebutuhan dananya memang perlu disempurnakan alias ditambah lagi.
Lantas hendak dibangun semegah dan secanggih apa proyek ambisius senilai $5 juta atau Rp82,5 juta ini?
Jadi proyek UChicagoNode ini tujuannya adalah untuk menyediakan berbagai infrastruktur mutakhir saat pihaknya mengoleksi data digital.
Data digital yang dimaksudkan ini bisa dari pihak universitasnya sendiri mau pun dari pihak mitra eksternal.
Proyeksinya UChicagoNode ini akan dilengkapi dengan analisis mesin, pemrosesan bahasa, pemetaan spasial berbasis Artificial Intelligence (AI).
Tidak surut menggarap proyek ini, perpustakaan akademik terbesar di Amerika Serikat ini juga meraih dana hibah sebesar $133,992 atau setara Rp2,2 miliar.
Adapun kali ini pendanaan tersebut diberikan oleh Institute of Museum and Library Services (IMLS).
Dana segar tersebut diberikan kepada Perpustakaan Universitas Chicago dalam rangka membantu para pustakawan agar semakin bebas mengeksplorasi pertanyaan penelitian yang semakin beragam dan dinamis.
Untuk diketahui, proyek tersebut juga berkolaborasi dengan konsorsium universitas untuk bekerja sama dalam melakukan redesain lanskap layanan informasi geospasial.
Jadi jika sesuai dengan timeline, tepat pada musim dingin 2024 proyek ambisius perpustakaan di Amerika Serikat ini akan mulai berfokus pada pengumpulan data mengenai pandangan para akhli dan praktisi yang bekerja di lingkungan teknologi AI teruntuk berbagai disiplin ilmu.
Tahun selanjutnya diharapkan proyek ini bisa mulai membangun desain pengembangan infrastruktur koleksi digital berbasis AI.***