

inNalar.com – Pulau Jawa memiliki 45 gunung berapi aktif yang di sekelilingnya terdapat masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.
Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang dikelilingi banyak gunung dan sebagian besar daerahnya berada di dataran tinggi.
Salah satu desa yang terletak di Jawa Tengah ialah Sembungan. Tempat ini dianugerahi pemandangan yang luar biasa indah dan sangat terkenal akan objek wisatanya.
Baca Juga: Terowongan Kereta Api Terpanjang di Dunia ada di Swiss, Panjangnya Mencapai 57 Km
Sebuah pemukiman yang juga sering disebut sebagai negeri di atas awan.
Tempat ini menyuguhkan suasana alam yang bersih, sejuk dan bebas polusi dan terletak di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.
Diketahui, dinamai Sembungan karena dulunya untuk desa ini ditumbuhi banyak pohon Sembung.
Baca Juga: Tolak Listrik dari PLN, 73 Kepala Keluarga di Jawa Tengah Ini Bangun Pembangkit Listrik Sendiri
Pohon Sembung merupakan sejenis tumbuhan herbal yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menjadikan Sembungan sebagai desa tertinggi yang terletak di Pulau Jawa.
Wilayah tersebut kerap diselimuti oleh kabut dan suhu dingin karena terletak di atas ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Dulu Sepi Bak Kuburan, Destinasi Wisata di Bali Ini Sekarang Viral Usai Terbengkalai 20 Tahun
Berjarak 7 km dari daratan tinggi Dieng, luas desa ini mencapai 2,65 Km³ dan terdiri atas 2 RW dan 7 RT.
Desa tersebut mempunyai pintu gerbang ikonik yang bentuknya menyerupai bangunan candi mini dengan tulisan khas terdapat di bagian atas pintu gerbang yaitu “Welcome to Sembungan Village“.
Desa wisata itu sangat populer dengan keindahan alamnya yang dikelilingi oleh tujuh Gunung.
Diantaranya Gunung Merapi, Perau, Lawu, Merbabu, Ungaran, Telomoyo, dan Sindoro.
Selain itu, desa tertinggi ini mempunyai sejarah yang unik. Bahkan sejak tahun 1911 keberadaannya telah diabadikan oleh warga berkebangsaan Belanda.
Lebih lanjut, desa pertama kali ditemukan oleh salah satu keturunan dari Joko Tingkir yaitu Kyai Adam Sari..
Berdasarkann catatan sejarah, kelahiran Desa Sembungan ini dilatarbelakangi atas berbagai respon masyarakat.
Respon tersebut hadir dalam bentuk kebutuhan perlindungan antar sesama keturunan dari 3 keluarga.
Pertama kali dibangun, desa ini dihuni oleh penduduk dengan jumlah yang sedikit dan akses yang terbatas.
Pada masa zaman dulu akses jalan sangat terbatas hanya ada jalan setapak yang menghubungkan kedua desa yaitu desa Sikunang di arah barat dan Tieng di arah timur.
Seiring berjalannya waktu desa itu semakin berkembang dengan pesat dan berhasil menjadi desa wisata yang terkenal di Pulau Jawa.
Hingga kini penduduk desa berjumlah 1406 jiwa dengan kepala keluarga mencapai 419.
Mereka tinggal di rumah-rumah yang berdiri di antara pegunungan telaga dan hamparan hijau perkebunan.
Pesona desa tertinggi ini semakin sempurna dengan adanya kabut tipis dan udara segar yang senantiasa menyelimuti wilayah itu. *** (Ummi Hasanah)