

inNalar.com – Di Malaysia terdapat sejumlah universitas bergengsi.
Beberapa diantaranya menjadi incaran siswa-siswa di seluruh penjuru Malaysia, bahkan siswa dari negara tetangga.
Salah satu universitas tersebut adalah Universiti Malaya.
Universiti Malaya atau UM merupakan universitas tertua di Malaysia.
Kampusnya berada di lahan seluas 922 hektar dan lokasinya berada di barat daya Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.
Perlu diketahui bahwa universitas ini didirikan pada tanggal 28 September 1905.
Baca Juga: Mahasiswa Mau KKN Sambil Healing? Ini 3 Daerah Pelosok Tercantik di Indonesia
Dulunya, UM bergabung Raffles College (Cikal NUS) di Singapura dengan nama King Edward VII College of Medicine.
Mengapa dinamakan King Edward VII College? Karena universitas ini mendapatkan donasi dari King Edward VII sebanyak 120.000 USD atau setara Rp1,9 miliar.
Universiti Malaya memperoleh namanya dari istilah ‘Malaya’ sebagaimana negara itu dikenal saat itu.
Komisi Carr-Saunders tentang Pendidikan Universitas di Malaya, yang merekomendasikan pendirian universitas, mencatat dalam Laporannya pada tahun 1948.
Pertumbuhan Universitas ini sangat pesat selama dekade pertama berdirinya dan ini mengakibatkan berdirinya dua Divisi otonom pada tanggal 15 Januari 1959, satu berlokasi di Singapura dan yang lainnya di Kuala Lumpur.
Pada tahun 1960, pemerintah kedua wilayah tersebut menyatakan keinginan mereka untuk mengubah status Divisi menjadi universitas nasional.
Pada tanggal 16 Juni 1962, Universiti Malaya merayakan pelantikan Rektor pertamanya, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj.
Pada tahun 2023, Universitas Malaya merupakan universitas yang ke-291 terbaik di dunia menurut situs webometrics.info.
Kini, kampus tertua di Malaysia ini memiliki total 12 fakultas.***