Bendungan Raksasa Senilai Rp1,8 T di Jawa Timur Ini Keberadaannya Malah Bikin Konflik, Apa Masalahnya?

inNalar.com – Provinsi Jawa Timur punya beberapa bendungan yang memang difungsikan untuk pemasok listrik dan air baku.

Beberapa diantara bendungan di Jawa Timur memang tergolong bendungan yang memiliki kapasitas sangat besar.

Seperti bendungan yang terletak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ini.

Baca Juga: Sudah Berdiri Sejak 1979, Pabrik Nanas di Lampung yang Terbesar Ketiga di Dunia Ini Dulunya Jualan Tepung?

Tergolong baru, Bendungan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ini dikenal dengan sebutan Bendungan Tugu.

Tepatnya, Bendungan Tugu ini berlokasi di Jl. Raya Trenggalek – Ponorogo, Pacar, Nglinggis, Kec. Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Bendungan Tugu ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan airnya yang berwarna kehijauan.

Baca Juga: Anggaran Rp2,5 Triliun Lenyap, Korupsi Bikin Mega Proyek di Jawa Barat Ini Mangkrak Lebih dari 1 Dekade

Selain itu, lokasi dari bendungan ini terletak diantara perbukitan hijau yang memanjakan mata.

Tak heran bila, bendungan berkapasitas 12 juta meter kubik ini menjadi salah satu destinasi wisata di sana.

Pada saat hari libur, banyak anak muda yang menjadikan bendungan ini sebagai tempat nongkrong.

Baca Juga: Perkebunan Mangkrak di Kalimantan Tengah Memiliki Luas Lahan 600 Hektar, Food Estate Gagal Panen, Apa Benar?

Memiliki panorama yang sangat indah, pemerintah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk membangun bendungan ini.

Belum lagi jangka waktu pembangunan bendungan ini tergolong sangat lama yakni sekitar 7 tahun.

Untuk melakukan pembangunan bendungan ini, pemerintah merogoh kocek sekitar Rp1,8 Triliun.

Namun, dibalik keindahan dari bendungan Tugu ini ternyata keberadaannya sempat menyebabkan konflik.

Apa masalahnya? konflik ini mulai terjadi pada saat bendungan ini masih pada tahap pembangunan.

Pada saat pembangunan bendungan Tugu, terjadi konflik sosial antara warga dengan pihak pengembang.

Konflik sosial yang terjadi antara warga dengan pihak pengembang ini terkait dengan pembebasan lahan.

Bahkan, sampai bendungan ini diresmikan pada tahun 2020 lalu terdapat 24 lahan warga yang belum dibebaskan. ***

Rekomendasi