Benarkah Memelihara Kucing Berbahaya Untuk Kesehatan Bayi? Bongkar Fakta Menariknya

inNalar.com – Bagi pawrents yang baru dikaruniai bayi atau menjelang hari kelahirannya mungkin banyak yang bertanya-tanya.

Apakah memelihara kucing berbahaya bagi kesehatan buah hati yang baru lahir? Fakta dari kekhawatiran ini telah berhasil dijawab oleh para peneliti.

Studi mengenai pertanyaan tersebut ternyata telah dilakukan oleh para peneliti John Hopkins Children’s Center dan sederetan institusi pendidikan di Amerika Serikat lainnya.

Baca Juga: Hutang Rp15 Miliar! Uni Soviet Ternyata Pernah Bantu Bangun Megaproyek Stadion Masa Soekarno, Namanya…

Akhirnya jawaban dari keresahan banyak masyarakat, terutama pawrents, terjawab berkat adanya studi yang didanai oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases.

Sebagai informasi, lembaga pendanaan itu adalah bagian dari National Institutes of Health yang dikenal sangat memperhatikan ruang lingkup penelitian tentang interaksi hewan dengan manusia.

Hasil studi mereka merupakan hasil dari penelitian mereka terhadap pantauan 467 bayi yang baru lahir di beberapa wilayah yang tersebar di Amerika Serikat.

Baca Juga: Lahan 1,45 Juta Hektar Mubadzir, Soeharto Ternyata Pernah Punya Proyek Ambisius di Kalimantan Tengah yang Gagal

Selama tiga tahun, para peneliti memantau kesehatan para bayi yang tinggal di daerah Baltimore, Boston, New York, dan St. Louis.

Terungkap fakta bahwa ternyata ketika bayi yang usianya di bawah setahun kemudian terpapar oleh kotoran, bulu hewan peliharaan seperti kucing, dan kuman maka mereka memiliki risiko asma dan alergi yang lebih rendah.

Sebaliknya jika anak-anak sejak dini terbiasa hidup di lingkungan yang sangat bersih, maka sistem kekebalan tubuh mereka akan hipersensitif dan rentan memiliki alergi.

Baca Juga: Bukan Cuma Manusia Lho, Kucing Juga Bisa Ngambek ke Pemiliknya dengan Ciri-ciri Seperti Ini

Hal senada juga diungkap lebih merinci lagi oleh Marcel Judaputra, melalui kanal YouTube Kucing Punya Rahasia.

Ia mengungkap bahwa memelihara kucing sejak anak-anak usia di bawah setahun dapat mencegah si bayi memiliki alergi terhadap bayi kucing.

Sebaliknya, jika pawrents baru memelihara kucing saat dewasa, potensi terkena alergi terhadap bulu hewan peliharaan akan semakin tinggi.

Baca Juga: Hati-Hati, 7 Kesalahan Saat Memelihara Kucing Bagi Pemula: Kucing Bisa Berakhir Tragis

Lantas, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Rupanya ketika anak-anak telah berinteraksi dengan kucing peliharaan sejak kecil.

Sistem kekebalan imun tubuh akan membiasakan diri terhadap bakteri baik dari kucing, sehingga mereka tumbuh lebih kuat terhadap variabel pemicu alergen.

Berbeda halnya ketika seorang memutuskan untuk memelihara kucing saat anak-anak mulai beranjak dewasa, maka sistem kekebalan tubuh akan kaget.

Baca Juga: Tampak Biasa Tapi Berimbas Fatal, Tingkah Laku Aneh Ini Bisa Jadi Tanda-Tanda Kucing Sakit Yang Butuh Penanganan Segera

Sehingga kondisi tersebut akhirnya memicu terjadinya alergi yang disebabkan salah satunya yaitu oleh bulu anabul.

Itulah fakta menarik di balik memelihara kucing ketika pawrents memiliki bayi yang baru lahir.***

Rekomendasi