

inNalar.com – Dalam rangka peningkatan hilirisasi di dalam negeri, maka dibangunlah berbagai smelter pengolahan tambang di Indonesia dan salah satunya ada di Kutai Kartanegara.
Lokasi smelter nikel tersebut berada di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pembangunan pabrik pengolahan tambang ini diprakarsai oleh PT Kalimantan Ferro Industri atau KFI.
Pembangunannya mulai dilakukan pada tahun 2022 dan diresmikan pada September 2023 lalu.
Dilansir inNalar.com dari laman Pemprov Kaltim, pabrik smelter ini menyerap tenaga kerja lokal sebesar 1.700 orang.
Selain itu, tempat pengolahan tambang ini juga menampung tenaga kerja asing sebesar 250 orang.
Tenaga kerja lokal yang dimaksud berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan di Kutai Kartanegara.
Hal tersebut tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur khususnya Kutai Kartanegara.
Nantinya, produk dari tempat pengolahan nikel ini akan diekspor ke China dan Korea.
Selain itu, produk tersebut nantinya berpotensi untuk diekspor ke negara-negara lain yang rencana kerjasamanya masih dijajaki.
Untuk pengoperasian pabrik senilai Rp16 triliun ini, maka dilakukan kerja sama dengan PLN dalam hal kelistrikan.
Tentunya kerjasama tersebut akan berdampak positif bagi kedua belah pihak.
Baca Juga: Besaran Laba Bersihnya Merosot, PT Gunung Raja Paksi Tbk Mencatatkan Penurunan Jumlah Utang
Meskipun begitu, setelah sebulan diresmikan smelter nikel ini telah memakan korban.
Diketahui bahwa pada Oktober 2023, telah terjadi kebakaran di lantai 4 dan 5 bangunan pabrik tersebut.
Kobaran api berasal dari tungku pembakaran di dalam pabrik, namun tidak terjadi ledakan.
Dari peristiwa tersebut, diketahui terdapat korban yakni pekerja asing asal China yang menderita luka bakar serius. ***