

inNalar.com – Indonesia tidak lama lagi akan memasuki musim penghujan.
Masalah yang biasanya muncul ketika datangnya musim hujan adalah banjir, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir masalah banjir salah satunya adalah dengan membangun bendungan.
Untuk itu, ada salah satu bendungan unik yang menarik dibahas yakni Bendungan Sukamahi.
Bendungan usianya belum genap setahun setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2023 bersamaan dengan Bendungan Ciawi.
Proyek pembangunan ini dikerjakan sejak tahun 2017 dan digadang-gadang mampu menyelamatkan warga Jakarta dari banjir.
Lantas, apa keunggulan bendungan ini?
Bendungan Sukamahi adalah jenis bendungan kering (dry dam) yang terletak di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bersama Bendungan Ciawi, bendungan ini termasuk bendungan kering pertama yang dimiliki Indonesia.
Oleh karena itu, jangan heran jika bendungan ini tidak digenangi air pada musim kemaru.
Pasalnya, bendungan ini merupakan waduk yang memang sengaja tidak daliri atau digenangi air.
Bendungan ini akan bekerja pada musim hujan yakni sebagai pengendali banjir.
Bendungan Sukamahi akan menampung dan memperlambat aliran air hujan yang akan mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Dalam hal ini, waduk ini akan menahan air dari Gunung Gede Bogor yang akan menuju ke Jakarta.
Pembangunan bendungan ini sejatinya sudah direncanakan sejak 1990 dan baru direalisasikan oleh Jokowi melalui Kementerian PUPR pada 2017.
Dikutip dari laman PUPR, bendungan ini memiliki luas area genangan mencapai 5,23 hektar.
Bendungan ini memiliki dimensi puncak setinggi 55 meter, lebar 9 meter, dan panjang mencapai 169 meter.
Saat musim hujan, Bendungan Sukamahi mampu menampung 1,68 juta meter kubik air dan bisa mereduksi banjir hingga 15,47 meter kubik per detik.
Namun, dana yang dianggarkan untuk pembangunan bendungan ini juga cukup fantastis.
Pemerintah harus menggelontorkan dana APBN hingga Rp464,93 miliar untuk mewujudkan bendungan ini.
Banjir rutin yang melanda 12 kelurahan di sepanjang aliran Kali Ciliwung di DKI Jakarta diharapkan bisa merasakan manfaat adanya bendungan ini.
Oleh karena itu, patut dinantikan apakah adanya bendungan ini benar-benar efektif mereduksi banjir DKI Jakarta di musim hujan mendatang. ***