

inNalar.com – Pabrik smelter yang tergolong baru yang baru saja diresmikan pada September lalu ini telah mengalami peristiwa kebakaran.
Terjadi kebakaran pada pabrik smelter nikel PT KFI di Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) pada 11 Oktober 2023.
Kebakaran yang mengakibatkan memakan dua korban warga negara asing (WNA) yang berasal dari Cina, JL (49 tahun) dan CW (40 tahun).
Baca Juga: Keputusan Gubernur Kaltim: Larang Peternakan Domba, Harapkan Dampak Positif, Tapi Ternak Sapi…
Sebagai informasi pabrik smelter nikel ini dibangun pada 22 Januari 2022 lalu. Total tenaga kerja adalah 1.700 orang dan 250 tenaga kerja asing.
Untuk tenaga kerja lokal berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan sekitar pabrik.
Lengkapnya pabrik smelter nikel ini berada di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga Kukar, Kaltim.
Pabrik smelter ini adalah PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) yang sudah mengantongi Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan (SKKL).
Surat tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan memperhatikan permasalahan lingkungan.
Diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada 19 September 2023 dengan harapan Kaltim semakin maju.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran pabrik smelter nikel ini Kaltim semakin maju dan berkembang. Kalau Kalimantan Timur Maju, Indonesia pasti maju,” kata Gubernur Kaltim tertulis pada Pemprov Kaltim.
Pembangunan pabrik saat itu terdapat 2 line daro total 18 line yang akan memproduksi nikel sebanyak 4-5 juta ton.
Pada proyek pembangunan pabrik ini memakan dana Rp 16 T dan pihak PT KFI juga menjalin kerjasama pada PLN dalam kebutuhan energi.
Hasil dari pabrik smelter ini akan diekspor ke Cina dan Korea atau negara lain yang saat ini bahan mentah nikel berasal dari kawasan Sulawesi dan Maluku.
Sementara itu saat ini belum ada kejelasan apa akibat dari kebakaran tersebut dan pihak PT KFI pun dipanggil oleh DPRD Kaltim.***