Belakang Rumah Langsung Jurang! Kampung Terpencil yang Ada di Perbukitan Batang Jawa Tengah Ini Pernah Hilang?

inNalar.com – Tinggal di daerah yang menyuguhkan pemandangan indah adalah impian banyak orang. Namun, bagaimana dengan kampung terpencil di Batang ini?

Namanya dusun Sigandul. Terletak di desa Mojotengah, kecamatan Reban, kabupaten Batang, provinsi Jawa Tengah.

Sebagaimana impian banyak orang, kampung terpencil ini menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa.

Baca Juga: Gagal Manfaatkan EBT! Indonesia Punya Potensi Tenaga Hidro 95 GW, Tapi Malah Baru Pakai Tak Sampai Setengah?

Lokasi desa Sigandul yang berada di pegunungan Dieng dan dikelilingi perbukitan, menjadikan suasana desa sangat asri, sejuk, dan belum terkontaminasi.

Meski begitu, kampung terpencil ini sepertinya tidak selalu aman dihuni, apalagi oleh anak kecil.

Dilansir inNalar.com dari salah satu video YouTube yang diunggah oleh akun TEDHONG TELU, lokasi desa yang berada di perbukitan, menjadikan desa ini cukup ekstrim.

Baca Juga: Sama-sama Pernah Jadi Menteri Sosial Perempuan, Adu Harta Kekayaan Khofifah vs Risma, Siapa yang Lebih Tajir?

Beberapa rumah di kampung terpencil ini berbatasan langsung dengan jurang perbukitan yang sangat dalam.

Kondisi tersebut menyebabkan desa Sigandul dinilai ekstrim. Terlebih, tidak ada pagar pengaman di pinggiran jurang.

Fakta lain dari kampung terpencil ini, ternyata pemerintah setempat pernah menginstruksikan warga untuk tidak lagi tinggal di kawasan tersebut.

Baca Juga: Auto Baper dan Salting, Inilah 10 Plesetan Singkatan Nama Daerah di Pulau Bali, Berani Coba ke Gebetan?

Peristiwa relokasi warga desa Sigandul oleh pemerintah terjadi pada tahun 2002 hingga tahun 2004.

Pemerintah memutuskan untuk merelokasi warga dan menghapus desa ini, karena bencana longsor yang terjadi pada tahun 2002.

Penduduk kampung terpencil ini dipindah ke Blok Sipudang, yang sudah memasuki wilayah desa Pranten, kecamatan Bawang, kabupaten Batang.

Namun rupanya, perpindahan tersebut tidak bertahan lama. Warga desa Sigandul tetap nekat kembali ke tempat tinggalnya dulu di kecamatan Reban.

Menurut pengakuan warga, di desa inilah mereka bisa mendapatkan banyak penghasilan dari budidaya sayuran kentang.

Meski berjarak 10 kilometer dari pusat desa, penduduk kampung terpencil ini sama sekali tidak merasa keberatan dengan hal itu.

Anak-anak di desa Sigandul juga tidak perlu khawatir, mereka bisa bersekolah ke sekolah terdekat yang memasuki wilayah Banjarnegara.

Warga setempat yang sudah cukup lama tinggal di desa Sigandul menceritakan, bencana longsor yang terjadi pada tahun 2002 sebenarnya hanya longsor kecil.

Setelah bencana longsor terjadi pada tahun 2002, tak ada lagi peristiwa berarti yang memaksa warga untuk pindah.

Walaupun kampung ini telah dinyatakan sebagai zona rawan longsor kategori merah, nyatanya hingga kini tempat tinggal mereka masih berdiri kokoh.

Kini, kampung terpencil yang terletak di Batang, Jawa Tengah, ini dihuni oleh kurang lebih 55 kepala keluarga (KK). ***

 

Rekomendasi