Belajar dari ‘Mask Girl’ yang Mengusung Tema Beauty Privilege, Benarkah Jadi Cantik Bisa Memudahkan Hidup?

inNalar.com – Serial Mask Girl kini jadi perbincangan hangat para warganet khususnya pecinta drama Korea.

Drama yang tayang di Netflix ini berkisah tentang Kim Mo Mi seorang wanita yang memiliki impian menjadi seorang idola, karena ia berbakat dalam menyanyi dan menari.

Namun sayangnya ia memiliki wajah yang dianggap kurang menarik menurut kebanyakan orang sehingga ia harus mengubur impiannya tersebut.

Barulah setelah melakukan operasi plastik, Kim Mo Mi hidup dengan percaya diri karena telah menjadi wanita yang cantik, anggun dan menawan, ia juga mendapat banyak perhatian dari orang-orang sekitar.

Baca Juga: Kisah Hidup Song Hye Kyo Mengenaskan, Masa Kecil Penuh Kesedihan hingga Cerai dari Song Joong Ki

Melalui drama ini penoton belajar bahwa beauty privilege itu ada dan sesuai dengan kehidupan nyata, namun apakah menjadi cantik membuat hidup lebih mudah?

Dilansir dari Gramedia Academy Selasa, (29/08/2023) beauty privilege merupakan hak istimewa yang dimiliki seseorang karena penampilan fisiknya yang menarik, biasanya ia akan lebih mudah diterima di lingkungan sosial.

Dampak dari beauty privilege juga memudahkan seseorang dalam menerima kesempatan, seperti kesempatan kerja, kesempatan mendapatkan pasangan dan lain sebagainya.

Bahkan seseorang yang memilki beauty privilege seringkali dimaklumi ketika membuat suatu kesalahan dan diberi hukuman yang lebih ringan.

Tentu saja ini dianggap sebagai fenomena yang tidak adil bagi sebagian orang, karena kecantikan fisik umumnya merupakan sesuatu yang dimilki sejak lahir bukan sesuatu yang dicapai seseorang.

Baca Juga: Mengenal Filosofi Stoicisme: Sebuah Ajaran Agar Hidup Bahagia, Tenang dan Terhindar dari Overthinking

Memiliki beauty privilege memang menguntungkan, namun bukan berarti selalu berdampak positif pada pemiliknya.

Contoh negatifnya adalah, orang yang memilki beauty privilege sering dikaitkan dengan kesuksesan dan kemampuan sehingga ia kerap mendapatkan ekspektasi lebih besar dari lingkungannya.

Ketika ia tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut, ia akan dicap tidak kompeten bahkan lingkungannya akan menganggap dia hanya mengandalkan penampilannya saja.

Dilansir dari kanal Youtube Gita Savitri Devi Selasa, (29/08/2023) perempuan yang bekerja di male dominated fields seringkali diremehkan dan tidak dianggap serius karena wajah dan penampilannya. Dia akhirnya harus bekerja lebih keras untuk membuktikan kompetensinya. (Jhonson, 2010).

Baca Juga: 5 Cara Mengatur Keuangan ala Gen Z agar Kehidupan Masa Depan Terjamin dan Segera Bebas Finansial

Media dan industri besar juga memilki pengaruh terhadap munculnya isu beauty privilege ini, contohnya dalam sebuah iklan produk mereka hanya akan menggunakan model yang menarik secara fisik.

Hal ini tentu membuat masyarakat berlomba-lomba untuk tampil cantik dan menarik sesuai yang mereka lihat di media.

Meski isu ini terbilang cukup kompleks, namun yang perlu disadari adalah setiap indvidu memiliki daya tarik tersendiri dan tidak ada orang yang memiliki kehidupan sempurna.***

Baca Juga: Ini Perbedaan Biogenesis dan Abiogenesis! Berikut Beberapa Teori tentang Asal-usul Kehidupan

 

Rekomendasi