Belah 3 Bukit! Bandara di Sulawesi Selatan Ini Juga Sempat Mangkrak Walau Investasinya Capai Rp839 Miliar

InNalar.com – Selama masa pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat satu bandara yang dibangun dan telah diresmikan.

Tempat landasan yang dimaksud adalah Toraja, yang berada di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Sebenarnya pembangunan bandar udara ini untuk menggantikan tempat landasan sebelumnya, yang pernah mangkrak.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp350 Miliar, Bandara di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Ini Sempat Ditinggal Maskapai

Sekedar informasi, untuk saat ini bandar udara ini telah beroperasi, sebab sebelumnya pada tanggal 18 Maret 2021 presiden Jokowi telah meresmikan tempat landasan pesawat tersebut.

Meskipun sebenarnya bandara ini juga telah beroperasi sejak tahun 2020, sebab pembangunannya telah rampung pula di tahun yang dimaksud.

Sebelum memiliki nama bandar udara Toraja, sebenarnya tempat landasan pesawat ini memiliki nama Buntu Kunik.

Baca Juga: Dikelola Konsorsium Tingkat Global, Bandara Terbesar di Batam Kepulauan Riau Siap Perkuat Status Internasional

Ditambah lagi, bandar udara Toraja juga sebenarnya dibangun sejak 2011, untuk menggantikan bandara Pongtiku di Rantetayo, yang sayangnya sempat mangkrak.

Hingga akhirnya, pembangunan tempat pesawat berlabuh ini berlanjut pada tahun 2018, dan rampung di tahun 2020.

Dilansir InNalar.com dari Kementrian Perhubungan, selama pembangunannya, bandara di Sulawesi Selatan ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 839 Miliar.

Baca Juga: Investasi Rp14 Triliun, Kota Vertikal di Batam Kepulauan Riau Sempat Kena Protes Warga dan Bandara karena…

Menariknya, selama pembangunan bandar udara ini dilakukan, kesulitan yang harus dilakukan adalah untuk membelah 3 bukit yang nantinya akan dijadikan tempat landasan pesawat.

Ya, selama pembangunan bandara Toraja dilakukan, pemerintah memang harus memangkas 3 bukit di daerah tersebut, guna mampu memiliki lahan seluas 141 hektar.

Walau pembangunannya telah selesai tahun 2020, namun pembangunan bandara di Sulawesi Selatan ini masih terus berlanjut pada tahun 2021.

Sebab masih terdapat pemotongan bukit obstacle di sisi runway, menata kembali kawasan terminal, merampungkan akses jalan beserta parkir, dan talud air.

bandara Toraja ini memiliki panjang landas pacu 2.000 meter x 30 meter, apron seluas 94,5 x 67 meter, serta taxiway 124,5 x 15 meter.

Karena memiliki luas lahan seperti di atas, maka membuat bandar udara ini mampu didarati pesawat terbesar jenis ATR 72.

Karena saat ini bandara Toraja di Sulawesi Selatan cukup besar, kini bandar udara tersebut mampu menampung 45 ribu penumpang per tahunnya.

Keunikan dari bandara Toraja ini adalah karena konsep bandar udara tersebut mengusung desain kearifan lokal rumah adat Toraja.

Sebab bandara ini memiliki konsep Tongkonan yang juga dilengkapi dengan Lumbung Padi, dan disebut sebagai Alang.***

 

Rekomendasi