Begini Tips Sukses Budidaya Udang Vaname dari Petani Nusa Tenggara Barat

inNalar.com – Budidaya udang vaname semakin populer di kalangan petani Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, daerah ini menjadi pemasok komoditas terbesar untuk Indonesia.

Selama tahun 2023, provinsi ini mampu memproduksi 186.368 ton udang. Sedangkan untuk varietas vaname, NTB menyumbang 16,42 persen dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Liburan Estetik ke Bandung Kurang Lengkap Tanpa Wisata Belanja Seru di Cibaduyut, Wajib Coba

Daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra budidaya udang vaname yang sukses, berkat kondisi alam yang mendukung serta keahlian petani lokal.

Para petani komoditas ini di NTB telah mengembangkan teknik budidaya yang efisien dan menghasilkan panen berkualitas tinggi.

Berikut ini kami rangkum tips sukses budidaya udang vaname ala petani NTB:

Baca Juga: Berjuluk Kota Sejuta Etnis, Cirebon Menjadi Saksi Sejarah Penyebaran Islam Sunan Gunung Djati: Begini Kisahnya

1. Pemilihan lokasi tambak

Salah satu kunci sukses budidaya komoditas ini di NTB adalah pemilihan lokasi tambak yang strategis.

Petani di NTB memilih tambak dengan kualitas air yang baik, bersih, dan memiliki sirkulasi yang lancar.

Selain itu, persiapan lahan tambak juga sangat penting. Lahan harus diratakan dan dipastikan tidak ada zat kimia berbahaya yang dapat mengganggu pertumbuhan.

Baca Juga: Harta Kekayaan Mensos Gus Ipul Tembus Rp24,6 M! Properti Termahal Saifullah Yusuf Ternyata Bukan di Pasuruan

2. Menjaga salinitas dan pH air

Komoditas ini membutuhkan air dengan kadar salinitas 15-25 ppt dan pH antara 7,5 hingga 8,5 untuk tumbuh optimal.

Di NTB, petani rajin memeriksa kualitas air secara rutin menggunakan alat ukur agar sesuai dengan kebutuhan.

3. Pakan yang berkualitas

Pakan yang dikonsumsi harus yang berkualitas tinggi yang mengandung protein, vitamin, dan mineral yang cukup.

Pemberian pakan pun harus dilakukan secara teratur, disesuaikan dengan fase pertumbuhan.

Pada tahap awal, udang diberi pakan lebih sering, sementara pada tahap lanjut, frekuensi pemberian pakan bisa dikurangi.

4. Pengelolaan kesehatan tambak

Petani wajib melakukan biosekuriti, seperti penggunaan kincir air untuk mengoksidasi tambak dan mencegah penyebaran penyakit.

Hal ini membantu menjaga kondisinya tetap sehat dan mencegah terjadinya wabah penyakit yang dapat menurunkan hasil panen.

5. Panen bertahap

Panen bertahap dilakukan untuk memastikan komoditas yang dipanen memiliki ukuran seragam dan kualitas tinggi.

Dengan teknik ini, petani dapat memaksimalkan keuntungan dari hasil budidaya udang vaname.

Setiap tahun, permintaan akan udang vename cenderung mengalami kenaikkan sehingga banyak yang sudah memiliki tambak dan beralih membudidayakan varietas ini.

Jika kalian juga tertarik bisa ikuti tips diatas ya. Selamat mencoba!***

Rekomendasi