

inNalar.com – Inilah tata cara puasa Muharram yang bisa dilakukan pada bulan Agustus 2022 ini, sebaiknya jangan terlewat untuk menjalankannya.
Melaksanakan puasa di bulan Muharram bisa menjadi sarana penambah rezeki dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.
Pada kesempatan bulan Agustus 2022 ini, pelaksanaan puasa Muharram bisa dilakukan. Jangan lupa untuk memperhatikan tata cara puasa Muharram agar pelaksanaannya lebih sempurna.
Baca Juga: Kota Hiroshima di Jepang, Dulu Hancur Karena Bom Atom, Kini Menjadi Wisata Bersejarah
Dilansir inNalar.com dari situs Islam NU, berikut ini adalah tata cara puasa Muharram yang harus diketahui:
Secara teknis, puasa Muharram bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
Niat untuk menjalankan puasa Muharram, baik secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram—sebagaimana puasa sunnah lainnya—dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:
Baca Juga: Jakarta ke Bandung Cuma 45 Menit? Ini Dia Program PT. KAI yang Akan Segera Terealisasi
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Kabar Terbaru Hari Ini, Kominfo Blokir 15 Game Online yang Mengandung Unsur Perjudian
Niat puasa Tasu’a secara lengkap:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Rekomendasi Buku Terbaik Tentang Self Improvement, Pencinta Buku Wajib Baca!
Niat puasa Asyura secara lengkap: نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Peringati HUT ke-75 Kementerian Ketenagakerjaan dan ke-77 Indonesia, Gelar Donor Darah dan Bazar
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat).
Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).
Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Rasulullah saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).
***

inNalar.com – Inilah tata cara puasa Muharram yang bisa dilakukan pada bulan Agustus 2022 ini, sebaiknya jangan terlewat untuk menjalankannya.
Melaksanakan puasa di bulan Muharram bisa menjadi sarana penambah rezeki dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.
Pada kesempatan bulan Agustus 2022 ini, pelaksanaan puasa Muharram bisa dilakukan. Jangan lupa untuk memperhatikan tata cara puasa Muharram agar pelaksanaannya lebih sempurna.
Baca Juga: Kota Hiroshima di Jepang, Dulu Hancur Karena Bom Atom, Kini Menjadi Wisata Bersejarah
Dilansir inNalar.com dari situs Islam NU, berikut ini adalah tata cara puasa Muharram yang harus diketahui:
Secara teknis, puasa Muharram bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
Niat untuk menjalankan puasa Muharram, baik secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram—sebagaimana puasa sunnah lainnya—dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:
Baca Juga: Jakarta ke Bandung Cuma 45 Menit? Ini Dia Program PT. KAI yang Akan Segera Terealisasi
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Kabar Terbaru Hari Ini, Kominfo Blokir 15 Game Online yang Mengandung Unsur Perjudian
Niat puasa Tasu’a secara lengkap:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Rekomendasi Buku Terbaik Tentang Self Improvement, Pencinta Buku Wajib Baca!
Niat puasa Asyura secara lengkap: نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Peringati HUT ke-75 Kementerian Ketenagakerjaan dan ke-77 Indonesia, Gelar Donor Darah dan Bazar
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat).
Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).
Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Rasulullah saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).
***