

inNalar.com – Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3 secara terang-terangan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.
Begitu pula capres nomor urut 2, Prabowo Subianto sekaligus Menteri Pertahanan RI yang juga ikut mendukung mega proyek ini.
Adapun tujuan pembangunannya adalah untuk melakukan mitigasi dampak dari degradasi Pantai Utara Pulau Jawa yang terus mengalami penurunan.
Sedangkan air laut di sekitarnya mengalami kenaikan sehingga menyebabkan potensi bencana terjadi di masa mendatang.
Melansir dari Antara, Ganjar mengungkapkan bahwa rencana tersebut sama dengan usulannya tentang pembangunan tanggul raksasa ke pemerintah pusat di tahun 2013 lalu.
Rencana ini kemudian disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan membangun tanggul laut serta Jalan Tol Semarang-Demak.
Pemerintah saat ini juga tengah merencanakan pembentuan satgas untuk percepatan pembangunan tanggul raksasa tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan.
Walaupun memiliki pendapat yang sama, Ganjar mengaku bahwa rencana ini tidak dicontek oleh Prabowo.
Pasalnya, percepatan pembangunan proyek besar di sepanjang Pantura ini memang difungsikan untuk memperkuat pertahanan laut.
Menurutnya, saling mendukung ini merupakan hal yang positif dan sudah sering memiliki pendapat yang memang sama.
Ganjar sendiri mengingatkan tentang pentingnya perhitungan pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.
Proyek ini tentu perlu perlu diwujudkan dengan perencanaan yang cermat demi kemaslahatan bersama.
Sementara itu, capres nomor urut 3 Anies Baswedan melalui Tim Nasional Pemenangannya mengungkapkan kritikan tentang mega proyek ini.
Menurut tim sukses AMIN (Anies Baswedan-Cak Imin), proyek tersebut akan merusak ekosistem laut.
Sebelumnya, Wahyu Utomo selaku Ketua KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas) menjelaskan bahwa proyek besar ini akan melibatkan banyak pihak.
Tidak hanya berbagai lembaga kementerian di tanah air. Akan tetapi juga para ahli hingga akademisi.
Dengen begitu, Kementerian PUPR nantinya bisa yang memimpin kemudian akademisi akan dilibatkan bisa termasuk juga ahli-ahli dunia.
Keterlibatan akademisi dan para ahli ini begitu penting. Pasalnya, pembangunan tanggul laut raksasa nantinya harus mempertimbangkan berbagai akspek ekologis laut. ***