Beda Haluan dengan AMIN, Ganjar dan Prabowo Blak-blakan Dukung Megaproyek ‘Tanggul Laut Raksasa’ di Kawasan Pantura

inNalar.com – Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3 secara terang-terangan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.

Begitu pula capres nomor urut 2, Prabowo Subianto sekaligus Menteri Pertahanan RI yang juga ikut mendukung mega proyek ini.

Adapun tujuan pembangunannya adalah untuk melakukan mitigasi dampak dari degradasi Pantai Utara Pulau Jawa yang terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Laba Bersih Capai Rp14,59 Triliun, PT Pupuk Kalimantan Timur Sempat Cetak Rekor Cuan ke Dompet Negara hingga Nanjak 248 Persen

Sedangkan air laut di sekitarnya mengalami kenaikan sehingga menyebabkan potensi bencana terjadi di masa mendatang.

Melansir dari Antara, Ganjar mengungkapkan bahwa rencana tersebut sama dengan usulannya tentang pembangunan tanggul raksasa ke pemerintah pusat di tahun 2013 lalu.

Rencana ini kemudian disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan membangun tanggul laut serta Jalan Tol Semarang-Demak.

Baca Juga: Punya Ikon Baru, Satlantas Polresta Pati Dirikan Monumen dari 4.031 Knalpot Brong Jadi Bentuk Ikan Bandeng, Ada Makna Tersembunyi?

Pemerintah saat ini juga tengah merencanakan pembentuan satgas untuk percepatan pembangunan tanggul raksasa tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan.

Walaupun memiliki pendapat yang sama, Ganjar mengaku bahwa rencana ini tidak dicontek oleh Prabowo.

Baca Juga: Berkaca dari Ledakan Beirut, Pupuk Kaltim Gaet Emiten Kredibel Ini Guna Bangun Pabrik Amonium Nitrat Rp1,14 Triliun di Bontang

Pasalnya, percepatan pembangunan proyek besar di sepanjang Pantura ini memang difungsikan untuk memperkuat pertahanan laut.

Menurutnya, saling mendukung ini merupakan hal yang positif dan sudah sering memiliki pendapat yang memang sama.

Ganjar sendiri mengingatkan tentang pentingnya perhitungan pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.

Baca Juga: Habiskan Anggaran hingga Rp22,16 Triliun, Jembatan Tol Sepanjang 1,7 Km di Palembang Ini Terancam Mangkrak?

Proyek ini tentu perlu perlu diwujudkan dengan perencanaan yang cermat demi kemaslahatan bersama.

Sementara itu, capres nomor urut 3 Anies Baswedan melalui Tim Nasional Pemenangannya mengungkapkan kritikan tentang mega proyek ini.

Menurut tim sukses AMIN (Anies Baswedan-Cak Imin), proyek tersebut akan merusak ekosistem laut.

Baca Juga: Cuma 6 Km dari Jembatan Ampera, Pulau Seluas 79 Hektar di Palembang Ini Miliki 4 Fase Fungsi, Apa Saja?

Sebelumnya, Wahyu Utomo selaku Ketua KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas) menjelaskan bahwa proyek besar ini akan melibatkan banyak pihak.

Tidak hanya berbagai lembaga kementerian di tanah air. Akan tetapi juga para ahli hingga akademisi.

Dengen begitu, Kementerian PUPR nantinya bisa yang memimpin kemudian akademisi akan dilibatkan bisa termasuk juga ahli-ahli dunia.

Baca Juga: Telan Biaya Pembangunan Rp1,8 Triliun, Bendungan di Sulawesi Utara Ini Masih Terlilit Permasalahan Lahan Padahal Telah Rampung

Keterlibatan akademisi dan para ahli ini begitu penting. Pasalnya, pembangunan tanggul laut raksasa nantinya harus mempertimbangkan berbagai akspek ekologis laut. ***

 

Rekomendasi