

inNalar.com – Pegiat sosial media dan dosen Universitas Indonesia Ade Armando tengah menjadi sorotan berbagai media massa dan elektronik karena menjadi bulan-bulanan pengeroyokan oleh sejumlah oknum dalam aksi demonstrasi yang dilakukan di depan gedung DPR pada hari Senin (11/4).
Dalam jejak digitalnya, beberapa pernyataan Ade Armando memang kerap memantik kemarahan dan kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Perkataannya yang sering menyudutkan suatu kaum dan agama tertentu, membuat masyarakat geram dengan pria kelahiran Jakarta, 24 September 1961 tersebut.
Pada kesempatan kali ini, inNalar.com ingin membeberkan beberapa pernyataan Ade Armando yang pernah mengundang kontroversi yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Tidak adanya perintah shalat 5 waktu
Ade Armando pernah mengatakan bahwa perintah shalat 5 waktu tidak ada dalam Alquran. Pernyataan tersebut ia lontarkan untuk menjawab ceramah dari Imam Masjid New York yakni Imam Shamsi Ali tentang shalat.
Ade Armando mengatakan bahwa dalam Alquran tidak ada ayat atau perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Ia juga menyebutkan bahwa sejak kecil ia melaksanakan shalat 5 waktu hanya karena merasa perlu berkomunikasi dengan Tuhan secara konstan.
2. Tidak perlu ada hafiz (penghapal) Alquran
Dalam akun Twitternya pada 27 Maret 2021, Ade Armando pernah menuliskan kalimat: “Oh, jadi penghapal Alquran dianggap kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi dokter?”
Cuitan tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi penghapal Alquran. Sontak hal itu menjadi pro dan kontra dan ada sebagian warganet yang setuju dengan opininya tersebut.
3. Minta stop haji dan umroh
Selain shalat, Ade Armando juga pernah meminta kepada pemerintah untuk stop pelaksanaan haji dan umroh. Menurutnya, haji dan umroh merupakan suatu pemborosan.
Pernyataan tersebut ia tulis pada halaman media MadinaOnline yang berbunyi: “Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2015 adalah 168 ribu orang. Dengan demikian, dana total yang dikeluarkan untuk ibadah haji pada tahun 2015 adalah Rp. 6720 triliun. Itu dengan tidak memperhitungkan ONH plus,” tuturnya.
4. LGBT tidak diharamkan dalam Alquran
Tidak kapok dengan kontroversi yang sebelumnya, Ade Armando kembali membuat geger masyarakat karena menyebutkan bahwa LGBT tidak diharamkan dalam Alquran. Pernyataan tersebut ia dapat dari salah satu kajan ilmuwan Islam yaitu Prof. Dr. Musdah Mulia.
Ade Armando menuturkan bahwa ayat-ayat yang menjadi rujukan LGBT adalah ayat yang menceritakan tentang azab Allah SWT kepada kaum Nabi Luth.
5. Menyinggung agama Ginting, pemain bulu tangkis
Pada saat Olimpiade Tokyo 2020, nama Anthony Ginting disebut dalam cuitan Ade Armando pada akun Twitternya @adearmando1. Bunyinya: “Eh Ginting itu Islam atau Kristen? Ya Kristen lah… Oh…”
Selain itu, ia juga menambahkan pada cuitan berikutnya yang berbunyi: “Saranku sih jangan terlalu banyak gaul dengan kadrun. Bergaul dengan kadrun itu menumpulkan humor dan intelektualitas,” lanjutnya.
Itu dia beberapa pernyataan Ade Armando yang kontroversial dan sangat disayangkan oleh masyarakat.***

inNalar.com – Pegiat sosial media dan dosen Universitas Indonesia Ade Armando tengah menjadi sorotan berbagai media massa dan elektronik karena menjadi bulan-bulanan pengeroyokan oleh sejumlah oknum dalam aksi demonstrasi yang dilakukan di depan gedung DPR pada hari Senin (11/4).
Dalam jejak digitalnya, beberapa pernyataan Ade Armando memang kerap memantik kemarahan dan kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Perkataannya yang sering menyudutkan suatu kaum dan agama tertentu, membuat masyarakat geram dengan pria kelahiran Jakarta, 24 September 1961 tersebut.
Pada kesempatan kali ini, inNalar.com ingin membeberkan beberapa pernyataan Ade Armando yang pernah mengundang kontroversi yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Tidak adanya perintah shalat 5 waktu
Ade Armando pernah mengatakan bahwa perintah shalat 5 waktu tidak ada dalam Alquran. Pernyataan tersebut ia lontarkan untuk menjawab ceramah dari Imam Masjid New York yakni Imam Shamsi Ali tentang shalat.
Ade Armando mengatakan bahwa dalam Alquran tidak ada ayat atau perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Ia juga menyebutkan bahwa sejak kecil ia melaksanakan shalat 5 waktu hanya karena merasa perlu berkomunikasi dengan Tuhan secara konstan.
2. Tidak perlu ada hafiz (penghapal) Alquran
Dalam akun Twitternya pada 27 Maret 2021, Ade Armando pernah menuliskan kalimat: “Oh, jadi penghapal Alquran dianggap kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi dokter?”
Cuitan tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi penghapal Alquran. Sontak hal itu menjadi pro dan kontra dan ada sebagian warganet yang setuju dengan opininya tersebut.
3. Minta stop haji dan umroh
Selain shalat, Ade Armando juga pernah meminta kepada pemerintah untuk stop pelaksanaan haji dan umroh. Menurutnya, haji dan umroh merupakan suatu pemborosan.
Pernyataan tersebut ia tulis pada halaman media MadinaOnline yang berbunyi: “Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2015 adalah 168 ribu orang. Dengan demikian, dana total yang dikeluarkan untuk ibadah haji pada tahun 2015 adalah Rp. 6720 triliun. Itu dengan tidak memperhitungkan ONH plus,” tuturnya.
4. LGBT tidak diharamkan dalam Alquran
Tidak kapok dengan kontroversi yang sebelumnya, Ade Armando kembali membuat geger masyarakat karena menyebutkan bahwa LGBT tidak diharamkan dalam Alquran. Pernyataan tersebut ia dapat dari salah satu kajan ilmuwan Islam yaitu Prof. Dr. Musdah Mulia.
Ade Armando menuturkan bahwa ayat-ayat yang menjadi rujukan LGBT adalah ayat yang menceritakan tentang azab Allah SWT kepada kaum Nabi Luth.
5. Menyinggung agama Ginting, pemain bulu tangkis
Pada saat Olimpiade Tokyo 2020, nama Anthony Ginting disebut dalam cuitan Ade Armando pada akun Twitternya @adearmando1. Bunyinya: “Eh Ginting itu Islam atau Kristen? Ya Kristen lah… Oh…”
Selain itu, ia juga menambahkan pada cuitan berikutnya yang berbunyi: “Saranku sih jangan terlalu banyak gaul dengan kadrun. Bergaul dengan kadrun itu menumpulkan humor dan intelektualitas,” lanjutnya.
Itu dia beberapa pernyataan Ade Armando yang kontroversial dan sangat disayangkan oleh masyarakat.***