Beban Biaya Sektor KI Gemuk Rp42,99 M, PT Intiland Development (DILD) Gempurkan Eksekusi Proyek Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah

inNalar.com – PT Intiland Development kini tengah berusaha terus memperkuat lini bisnisnya di berbagai sektor, salah satunya proyek pengembangan kawasan industri.

Proyek Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah bakal menjadi harapan keran fulus terbaru DILD, setidaknya mulai pada tahun 2026.

Untuk saat ini, perusahaan properti tersebut diketahui masih terus berfokus untuk mengembangkan infrastruktur penunjang kawasan industri.

Baca Juga: Menelan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Proyek Pembangunan SPAM di Yogyakarta Ini Didepak dari PSN, Kenapa?

Dengan harapan segala fasilitas penunjang proyek ini bisa selesai pada tahun 2024 dan mampu beroperasi secara utuh mulai dua tahun setelahnya.

Meski pendapatan usaha emiten properti ini sedang meroket hingga 43 persen, yakni melompat dari capaian Rp1,92 triliun.

Menurut Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2023, total cuan PT Intiland Development Tbk menembus hingga Rp3,35 triliun.

Baca Juga: Mekarkan Aset Rp14 T, PT Intiland Development (DILD) Gaet Emiten Korea Selatan Buat Sulap Aset Nganggur Jadi Lahan Pertanian Berbasis Teknologi AI

Adapun sumbangan pendapatan usaha yang masuk dari sektor Kawasan Industri (KI) sebesar Rp73,8 miliar.

Meski penerimaan DILD dari sektor KI masih tampak lesu dan menunjukkan tren penurunan sebesar 1,8 persen, yakni dari semula Rp75,15 miliar.

Di samping itu, kucuran biaya produksi untuk sektor KI yang tampak naik setahun terakhir, yakni sebesar Rp42,99 miliar menandakan keseriusan progres sektor ini.

Baca Juga: Ditendang dari PSN, Proyek Brilian Kanal Logistik Cikarang Bekasi Laut di Jawa Barat Senilai Rp3,41 Triliun Ini Dinilai Tak Menarik Lagi, Mengapa?

Perlu diketahui, Proyek garapan PT Intiland Development Tbk ini berlokasi di jantung daerah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Batang.

Letak strategisnya tersebut langsung berhasil memikat investor perdana sekelas PT Nestle Indonesia untuk bergabung membangun pabrik di lahan garapnya.

Bagaimana tidak terpikat, kawasan tersebut hanya berjara 6 kilometer dari Jalan Tol Trans Jawa dan memiliki akses langsung menuju Pantura.

Baca Juga: Keruk Anggaran Rp270,5 Miliar, 3 Jembatan Rawan Runtuh di Banten Ini Akhirnya Direvitalisasi Guna Tingkatkan Keamanan Mobilitas

Selain itu, kawasan pabrik nantinya akan berdekatan dengan daerah penghasil sumber bahan baku.

“BIP menawarkan nilai investasi yang optimal untuk pemilik usaha,” sebagaimana dikutip dari Batang Industrial Park, kawasan industri ini seolah merepresentasikan prinsip yang selaras bagi calon investornya.

Sebagai informasi tambahan, lahan yang terbabat oleh pengerjaan proyek ini luasnya mencapai 500 hektare.

Baca Juga: Kuras Rp26,9 Miliar, Terminal Tipe A di Banten Ini Diramal Hapus Kemacetan, Daya Tampungnya 400 Bus Per Hari

Dengan rincian tanah yang siap dijual sebanyak 287 hektare di antaranya. Adapun sisanya berada dalam fase pengembangan lebih lanjut.

Sebelum menggarap proyek ini, Intiland telah berhasil menyelesaikan garapan Kawasan Industri Ngoro di Mojokerto, Jawa Timur.

Luas areanya pun tidak jauh beda dari yang ada di Batang Industrial Park, yakni seluas 480 hektare.

Baca Juga: Rogoh Kocek Hingga Rp2,7 Triliun, Pembangunan Bendungan Raksasa di NTT Ini Molor, Alasannya…

Diharapkan dengan adanya area industri baru, keberadaan pembangunan pabrik baru dari berbagai perusahaan mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja bagi penduduk sekitar.

Sehingga tingkat perekonomian daerah mau pun provinsi juga ikut terkerek naik berkat semakin lebarnya lapangan kerja.***

Rekomendasi