

inNalar.com – Siapa sangka, terdapat satu bandara milik Angkasa Pura di Indonesia yang dinobatkan jadi yang terburuk di dunia.
Adapun infrastruktur pesawat tersebut adalah bandar udara I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Tepatnya, penobatan itu dilakukan atas survei dari AirHelp yang dikeluarkan pada tanggal 5 Desember 2023
Padahal belum lama ini bandara tersebut baru saja dilakukan pengembangan di tahun 2022.
Proyek itu dilakukan demi menyambut tamu yang hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November di tahun lalu.
Sedangkan yang dilakukan dalam pengembangan pada infrastruktur pesawat itu adalah pembangunan terminal VVIP.
Pembangunan terminal ini pun dilakukan di lahan yang cukup luas, yaitu sebesar 5.670 meter persegi.
Tidak hanya terminal VVIP, bandar udara di Bali ini juga dilakukan pengembangan di bangunan ground water tank, pos jaga, serta ruang pompa dan lainnya.
Bahkan bandar udara ini juga memadukan desain arsitektur kolonial dengan ornamen kearifan lokal seperti lukisan kamasan dan ukiran astalla padma bhuana.
Dilansir inNalar.com dari pu.go.id, Selama melakukan pengembangan tersebut, anggaran yang dikucurkan juga mencapai Rp50,9 miliar.
Akan tetapi siapa sangka? Walau telah menggelontorkan dana sebanyak itu, bandar udara di Pulau Dewata ini justru dinobatkan jadi salah satu yang terburuk di dunia.
Angkasa Pura I (AP I) pun juga meragukan dengan survei yang dilakukan oleh Airhelp tersebut.
Adapun survei yang dilakukan lembaga tersebut yaitu meliputi kepuasan pelanggan, ketepatan waktu pemberangkatan, serta fasilitas yang termasuk toko dan gerai kuliner di dalam bandara.
Sedangkan survei tersebut dilakukan dari 1 Januari hingga 30 September ke lebih dari 15.800 penumpang.
Sebenarnya tidak hanya bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali yang menerima gelar terburuk, sebab masih terdapat pula 2 bandar udara di Indonesia yang menerima hal serupa.
Bandar udara tersebut adalah Syamsudin Noor di Banjarmasin, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta.
Sedangkan, biasanya Angkasa Pura selaku yang mengelola lapangan udara I Gusti Ngurah Rai ini menggunakan survei dari Airports Council International (ACI) & Skytrex dan INACA.
Jika Airhelp merilis bandar udara I Gusti Ngurah Rai sebagai salah satu dari sepuluh bandara terburuk di dunia, namun justru berbanding terbalik dengan ACI.
Sebab pada tahun 2023 ACI justru menobatkan bandar udara I Gusti Ngurah Rai memperoleh penghargaan sebagai kategori Best Airport of 15 to 25 Million Passanger in Asia Pasific dan Director General’s Roll of Excellence.
Bahkan bandar udara Syamsudin Noor di Banjarmasin juga mendapatkan pengakuan pula dari ACI.***