

inNalar.com – Belum lama SPAM Banjarbakula diresmikan oleh Presiden Jokowi, beberapa kecamatan di Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan langsung mengandalkan layanan air bersih ini.
Hal tersebut dikarenakan sejumlah warga Banjarbaru yang tinggal di Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang hadapi krisis air bersih.
Situasi resesi air tersebut diketahui merupakan imbas dari musim kemarau yang melanda sejak Bulan Juli 2023.
Sejumlah warga yang menghadapi krisis air ini mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih.
Selain itu, kabarnya sumur yang biasa dijadikan sumber kehidupan masyarakat pun kering kerontang.
Atas situasi genting tersebut, petugas pengelola SPAM Banjarbakula tidak hanya memasok air bersih ke mitra perusahaan PT Air Minum Intan Banjar.
Namun juga mengaktifkan layanan permintaan air bersih dari berbagai kalangan masyarakat.
Adapun biasanya yang membutuhkan pasokan air berasal dari masyarakat biasa, kontraktor bangunan, hingga pemilik usaha peternakan.
Merespon situasi tersebut, pihak petugas SPAM Banjabakula juga sigap menyediakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter.
Sejak hadapi krisis air imbas musim kemarau, permintaan pengiriman air pada Bulan Agustus mulai meningkat hingga 4 tangki per hari.
Adapun tarif layanan air curah diukur berdasarkan jarak wilayah pengantaran. Jadi kisaran biaya pengantaran ke wilayah Banjarbaru mulai dari harga Rp200.000.
Sementara untuk pengantaran air menuju Kota Banjarmasin, maka biaya tarifnya jauh lebih mahal, yakni mencapai Rp400.000.
Sebagaimana diketahui bahwa sejauh ini produksi air bersih dipasok dari SPAM Banjarbakula yang berlokasi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dari infrastruktur tersebut, air minum dialirkan menuju PT Air Minum Intan Banjar dengan kapasitas suplai hingga 400 liter per detik.
Baru setelahnya dari PT AMIB, pasokan air minum disalurkan ke seluruh pelanggannya.
Sejauh ini, pasokan air yang diproduksi dari SPAM Regional Banjarbakula terpantau aman terkendali.
Selama krisis air bersih berlangsung, layanan dari sistem penyediaan air bersih ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga terdampak kekeringan.
Sebagai informasi tambahan, melansir dari situs resmi Kementerian PUPR, infrastruktur ini baru diresmikan pada Jumat, 17 Maret 2023.
Jaringan suplai air yang bisa dipasok tersebar hingga lima daerah meliputi wilayah infrastruktur ini berada, yakni Banjarbaru.
Selain itu juga memasok kebutuhan dasar masyarakat bagi wilayah Banjar, Banjarmasin, Barito Kuala, dan Tanah Laut.
Dengan kapasitas suplair air hingga 500 liter per detik, infrastruktur ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat terdampak kekeringan di beberapa wilayah.***