

inNalar.com – Bagaimana jika jembatan yang baru dibangun dua tahun tiba-tiba ambruk.
Padahal jembatan itu termasuk akses perjalanan bagi masyarakat berkendara.
Jembatan itu adalah Jembatan Kayu Gadang Sikabu yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Baca Juga: Hasil Terbaru Survei LSI: Erick Thohir Mampu Angkat Elektabilitas Capres Jelang Pemilu 2024
Pembangunan Jembatan Kayu Gadang Sikabu dimulai pada tahun 2020.
Tahun selanjutnya yaitu tahun 2021 Jembatan Kayu Gadang Sikabu diresmikan oleh perwakilan dari BNPB yaitu Lilis Kurniawan.
Jembatan Kayu Gadang Sikabu dibangun untuk bisa memberi akses mudah bagi warga sekitar dalam beraktivitas dan berdampak bagus juga untuk meningkatkan perekonomian disana.
Selain itu, Jembatan Kayu Gadang Sikabu merupakan akses perjalanan menuju Stadion Padang Pariaman.
Panjang dari Jembatan Kayu Gadang Sikabu sekitar 101,8 meter dengan memiliki lebar 7 meter.
Jembatan Kayu Gadang Sikabu menghubungkan antara Desa Sikabu dan Lubuk Alung.
Dana anggaran pembangunan Jembatan Kayu Gadang Sikabu sekitar Rp25,4 miliar rupiah dengan biaya bantuan dari dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi BNPB.
Setelah dua tahun berlalu tepatnya hari Minggu, 7 Mei 2023 Jembatan Kayu Gadang Sikabu itu roboh diterjang banjir.
Sebab, Jembatan Kayu Gadang Sikabu mengalami gerusan disekitar pondasinya. Hal itu karena aliran sungai yang terus menerus mengarah ke pondasi dari jembatan itu.
Kondisi itu dinyatakan sudah terjadi pada pertengahan tahun 2020 lalu hingga saat ini tahun 2023 ditambah dengan curah hujan yang sangat tinggi pada saat itu.
Dinyatakan juga bahwa pada bulan Mei terjadi peningkatan debit sungai yang signifikan karena itulah memicu ketahanan jembatan menjadi ambruk.
Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi karena akses perjalanan itu penting dan akan berdampak juga bagi perekonomian.***