Banjir Cuan Rp31,87 Triliun, GEMS Bakal Keruk Batu Bara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Selama 13 Tahun, Miliki Konsesi Tambang Paling Jumbo

inNalar.com – Perusahaan pertambangan berbasis di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan bernama PT Golden Energy Mines Tbk belum lama ini membanjiri cuan para pemegang sahamnya di tahun pembukuan 2023.

Emiten batu bara berkode GEMS ini berhasil meraup pendapatan hingga 2,06 triliun USD atau jika dirupiahkan dengan kurs saat pelaporan Rp15,526 menjadi Rp31,87 triliun.

Meski catatan pendapatan yang diraih turun 0,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi pihak perusahaan berhasil menstabilkan beberapa jenis pemasukan.

Baca Juga: Kuras Rp578 Miliar, Bendungan di Jawa Timur Ini Punya Pesona Wisata Memikat Berkat Dibangunnya Green Belt, Apa Itu?

Di antara penyumpang pendapatan yang meroket tersebut, ada pemasukan perusahaan dari hasil penjualan ke luar negeri dengan nilai transaksi sebesar 1,41 miliar USD atau setara Rp21,89 triliun.

Selain itu, pemasukan GEMS juga berasal dari penjualan dalam negeri dengan total nilai transaksinya mencapai 642,2 juta USD atau setara Rp9,97 triliun.

Disertai pendapatan dari pihak ketiga dan pihak berelasi turut menyumbang pemasukan perusahaan Golden Energy Mines di sepanjang tahun 2023.

Baca Juga: Debat Cawapres 2024 Makin Sengit! Gibran Janji Bakal Teruskan Hilirisasi di Sektor Lain Selain Tambang

Tentunya di balik performa kinerja keuangan yang memukau ini terdapat keraksasaan tambang batu bara yang dikelola oleh GEMS selaku anak usaha Grup Sinar Mas ini.

Rupanya perusahaan tambang yang satu ini memiliki area konsesi terluas di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tanah Bumbu.

Melalui PT Borneo Indobara, GEMS memiliki izin kontrak pengerukan batu bara di daerah tersebut sejak 2006 sampai dengan 2036.

Baca Juga: Kucurkan Rp1,39 Triliun, Emiten Pemegang IUP Batu Bara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Ini Bagikan Dividen Interim, Harga per Saham Capai Segini

Artinya masih ada sisa waktu 13 tahun lamanya bagi emiten ini untuk melakukan eksplorasi sumber daya di area konsesi seluas 24,100 hektare.

Area tambang garapan emiten ini menjadi yang paling luas di antara wilayah konsesi GEMS lainnya di belahan Indonesia lainnya.

Setelah area konsesi terluas berada di Kalimantan Selatan perusahaan ini juga tercatat memilik lahan tambang seluas 11.455 hektare melalui PT Kuansing Inti Makmur dan entitas anak usahanya.

Baca Juga: Telan Biaya Rp101 Miliar, Revitalisasi Jembatan Legendaris Kota Bogor di Jawa Barat Selesai, Diklaim Mampu Bertahan 100 Tahun

Tambang tersebut tepatnya berada di Kabupaten Barito di belahan bagian utara dan timur, Kalimantan Tengah.

Berbeda halnya dengan area konsesi di Tanah Bumbu, lahan tambang yang berada di wilayah Barito ini batas izin usaha pertambangan hingga tahun 2028.

Adapun wilayah konsesi tambang lain milik perusahaan ini diketahui berada di Jambi, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Telan 12 Korban Jiwa, Tungku Smelter Nikel di Morowali Sulawesi Tengah Meledak Hingga Kobarkan Api, Terungkap Siapa Pemiliknya

Sebagai informasi tambahan, Golden Energy Mines dahulu bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti saat tahun 1997.

Perubahan nama tersebut diketahui terjadi pada tanggal 16 November 2010. Emiten ini pun mulai go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun selanjutnya.

Pihaknya sempat berhasil memperoleh Rp2,205 triliun saat Penawaran Umum Saham IPO perdananya di BEI.

Baca Juga: Kuras Cuan Rp1,5 T, Emiten Korea Selatan Caplok Tambang Nikel di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Borong Area Konsesi Seluas 7 Kali Pulau Yeouido?

Belum lama ini, emiten batu bara yang berbasis di Kalimantan Selatan ini berhasil kantongi pinjaman dana bank sebesar Rp2,17 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Selain itu pada Oktoberblalu, perusahaan juga meraih pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp2,2 triliun dengan tenor 12 bulan. ***

 

Rekomendasi