Bangun Pabrik Baru Senilai Rp160 Miliar di Sumatera Selatan, PT Cisadane Sawit Raya Tbk Targetkan Produksi CPO Naik 50 Persen pada 2024

inNalar.com – PT Cisadane Sawit Raya Tbk atau CSRA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan minyak sawit.

PT Cisadane Sawit Raya Tbk didirikan pada tahun 1983 oleh Rudi Suhenda dan Johanna Wirjoprawiro.

Dilansir inNalar.com dari laman resminya, perusahaan ini telah mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Baca Juga: Terangi Distrik Taroi, PLTS Kapasitas 25,8 kWp di Teluk Bintuni Papua Barat Ini Ternyata Dipasang oleh Produsen LNG Terbesar se-Indonesia, Siapa?

Baru-baru ini tersiar kabar bahwa CSRA membangun pabrik ketiganya di Banyu Asin, Sumatera Selatan.

Pabrik ketiganya ini dikenal dengan sebutan PKS 3 dan mulai dibangun pada Januari 2024.

Pembangunannya ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2025 mendatang atau paling lambat pada kuartal III 2025.

Baca Juga: Berdiri 1983, Pabrik Kertas di Sumatera Utara Ini Sempat Hentikan Operasional Selama 2 Bulan, Kenapa?

Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 2.700 hektar di Sumatera Selatan.

Nantinya, PKS 3 akan melengkapi PKS pertama yang berada di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu.

Kedua pabrik terdahulu tersebut berkapasitas masing-masing 45 ton per jam dan 30 ton per jam.

Baca Juga: Targetkan Investasi USD 1,8 Miliar, SKK Migas Masifkan Eksplorasi Potensi Migas Usai Giant Discovery di Kalimantan Timur dan Sumatera Utara

Maka dari itu, nantinya total produksi per jam CSRA bisa mencapai 120 ton per jam atau 648.000 per tahun.

Sementara itu, untuk tahun 2024 sendiri perusahaan ini menargetkan produksi minyak sawit (CPO) mentah naik hingga 50 persen.

Kenaikan produksi ini ditopang oleh dua pabrik sawit perseroan yang telah beroperasi secara penuh.

Baca Juga: Target Tekan Emisi 25 Juta tCO2e, Proyek UCC USD 2,6 Miliar Jadikan Pabrik LNG di Teluk Bintuni Papua Barat Punya Intensitas Karbon Terendah di Dunia

Pada tahun 2023 sendiri, produksi CPO korporasi ini mencapai 48 ribu ton.

Untuk pembangunannya, PKS 3 ini akan menghabiskan biaya hingga ratusan miliar yakni sekitar Rp168 miliar.

Pembiayaan tersebut bersumber dari campuran kas internal perseroan dan sisanya dari perbankan.***

 

Rekomendasi