

inNalar.com – Beberapa waktu lalu, diketahui PT Pertamina melalui Sub Holding Refining & Petrochemical telah menyelenggarakan Closing Ceremony sebuah proyek RDMP di Balikpapan.
Proyek tersebut kabarnya telah mendapatkan kepercayaan penuh dari 4 Export Credit Agency dan 22 kreditur.
Melansir dari ESDM, disebutkan bahwa proyek RDMP di Balikpapan tersebut mendapatkan pendanaan dari beberapa pihak tersebut sebesar USD3,1 miliar.
Skema pendanaan yang didanai oleh ECA tersebut merupakan yang pertama kali ada di Indonesia.
Proyek RDMP di Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang di desain utnuk meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD.
Selain itu proyek terseut juga didesain untuk peningkatan kualitas dari Euro II menjadi Euro V.
Diketahui, nilai investasi yang digunakan untuk menggarap proyek modern tersebut sebesar USD7,2 miliar.
RDMP sendiri merupakan kepanjangan dari Refinery Development Master Plan.
Selain berkomitmen penuh dalam penguatan ketahanan energi nasional, proyek RDMP di Balikpapan juga diproyeksikan jadi kilang modern yang ramah lingkungan.
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya penurunan emisi karbon dari efisiensi energi operasi, serta produk yang dihasilkan oleh kilang tersebut.
Sekedar informasi, bahwa proyek kilang modern ramah lingkungan di Balikpapan tersebut bakal menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
Diperkirakan jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh proyek kilang tersebut sekitar 20.250 pekerja.
Kemudian, proyek RDMP senilai USD7,2 miliar tersebut juga didorong untuk dapat menyerap tingkat kandungan dalam negeri hingga 30 sampai 35%.
Targetnya, proyek modern di Balikpapan tersebut dapat dirampungkan secara bertahap pada Tahun 2024-2025.
Sehingga, pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri nantinya dapat segera terealisasikan.
Itulah informasi mengenai proyek kilang inyak modern di Balikpapan yang dapat dukungan dari 4 agensi dan 22 kreditur. ***