Bali Makin Ambisius, Megaproyek LRT-MRT Mulai Digarap Usai Raup Investasi Bernilai Fantastis!

inNalar.com – Awalnya Bali berencana untuk membangun LRT semenjak tahun 2020 namun pemerintah mulai menggarap megaproyek tersebut dengan serius mulai pada September 2024.

Menurut kementrian perhubungan, total nilai investasi yang ditetapkan sekitar Rp 14,2 triliun.

Besaran biaya tersebut dapat dipenuhi melalui pinjaman luar negeri sekitar Rp 12,46 triliun dan sisa biaya itu rencananya akan ditanggung oleh APBD Bali dan pemerintah pusat.

Baca Juga: Caplok 9 Kecamatan dari 2 Kabupaten, Ini Alasan Daerah di Provinsi Bengkulu Dinilai Mantap Jadi CDOB

Pengembangan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan dan memberi alternatif mode transportasi kepada masyarakat setempat maupun wisatawan.

Pulau Dewata sendiri mempunyai peran yang penting dalam pariwisata Indonesia.

Visa negara yang dihasilkan Bali mencapai 30-40 triliun per tahunnya.

Baca Juga: Palembang-Jambi Siap Bablas Tanpa Hambatan, Lewat Jalan Tol Ini Pengendara Gak Rugi Waktu Lagi

Bukan hanya LRT saya, ternyata terdapat 2 pembangunan yang akan dilakukan Bali adalah proyek LRT dan MRT.

Proyek urban rail tersebut saat ini telah memasuki babak baru dengan bergabungnya PT Bumi Indah Prima sebagai investor pertama.

Kemudian BIP menunjuk PT Sarana Bali Dwipajaya sebagai mitra utama untuk mengembangkan proyek MRT.

Baca Juga: Lanjut! Dengan Dana Rp303 Miliar, Pemkab Kediri Kembali Garap Megaproyek Pembangunan Stadion Tahap 2

Adapun nilai investasinya pada seluruh tahap pembangunan mencapai Rp20 miliar USD, atau kalau dirupiahkan mencapai 14,7 triluin.

Rute untuk MRT ini mempunyai empat fase yang dimulai dari Bandara Ngurah Rai menuju Central Parking dan berakhir di Canggu kemudian akan diteruskan kepada fase yang kedua yaitu dari bandara Ngurahrai hingga ke tempat wisata Nusa 2.

Fase ketiganya yaitu akan berlanjut ke Sanur dan fase keempatnya akan tersambung hingga ke Ubud.

Baca Juga: Diapit 2 Cagar Alam Sumatera Barat, Jembatan Layang Terindah di Indonesia Ini Gunakan Konstruksi Spesial

Direktur utama PT Sarana Bali Dwipajaya Bali menargetkan bahwa pembangunan di fase pertama akan diselesaikan sekiranya tahun awal tahun 2028.

Target itu beriringan dengan dimulainya fase kedua yang meliputi bandara Ngurahrai menuju nusa 2 yang diperkirakan rampung tahun 2031 dengan nilai investasi yang fantastis.

Nilai investasi megaproyek ini pun mencapai 10,8 miliar USD atau sekitar Rp 175 triliun.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Pasar Hewan di Jawa Tengah Rp3,3 Miliar Gagal Realisasi Tahun 2024, Ini Penyebabnya

Jadi, kedua fase tersebut saja menghabiskan anggaran yang dahsyat.

Pembangunan megaproyek tersebut diharapkan tidak akan mengganggu APBD maupun APBN.

Bapak Suharso Monoarfa Selaku Bappenas menyenggol bahwa tidak ingin proyek tersebut terbebani dengan subsidi dari pemerintah pusat seperti pembangunan MRT di Jakarta.

Pemerintah Bali telah bisa meyakinkan investor untuk berinvestasi pada sektor layanan publik yang menunjang kegiatan masyarakat Bali.

Pembangunan MRT dan LRT di Bali ini sangat dinantikan masyarakat karena akan memberikan dampak positif khususnya pada sektor transportasi.***

 

Rekomendasi