Bakal Untungkan Negara Rp586 T, Proyek LNG Blok Masela di Maluku Tenggara Ini Bakal Ditambah Komponen CCS dengan Daya Serap CO2 1,2 Gigaton

inNalar.com – INPEX Masela, Ltd. pemegang saham dominan Blok Masela ini membuat langkah besar bersama SKK Migas beserta perusahaan mitra dalam menerangi jalannya pengembangan Lapangan Abadi yang berada di Maluku Tenggara.

Bersama konsorsium, INPEX Masela melangsungkan kegiatan ‘Kick-Off PMT Proyek LNG Abadi’ pada Kamis, 28 Desember 2023 di Jakarta.

Kegiatan ini menjadi penanda mulainya langkah awal proyek pengembangan wilayah kerja blok migas andalan Indonesia Timur yang telah dikontrak sejak 1998.

Baca Juga: Sempat Ditinggal Shell, Proyek LNG Senilai Rp324 T di Maluku Tenggara Ini Akhirnya Dimulai, Kini Blok Masela Dirangkul Perusahaan…

Milestone ini berhasil digapai usai operator Lapangan Abadi mendapat persetujuan revisi kedua Plan of Development (POD) dari pemerintah.

Perlu diketahui, selain INPEX Masela, Pertamina dan Petronas turut hadir menjadi mitra proyek yang bernilai Rp324 triliun ini.

Formasi konsorsium ini terbentuk usai Shell secara resmi hengkang dan melakukan serah terima 35 persen sahamnya kepada dua perusahaan migas raksasa ini.

Baca Juga: Dapat Dana Pinjaman Senilai Rp400 Miliar, Emiten Crazy Rich Surabaya Akuisisi Saham Anak Usaha Sampoerna hingga Nyaris 50 Persen

Dalam momentum besar tersebut, Dwi Soetjipto selaku Kepala SKK Migas juga merinci revisi seperti apa yang bakal semakin mematangkan proyek ini.

Diungkap olehnya, pengembangan ini akan bermuara pada keseimbangan transformasi energi nasional.

Jadi selain ada proyeksi peningkatan volume produksi LNG tahunan hingga 9,5 juta ton, proyek ini juga akan menurunkan sisi mata pisau lainnya.

Baca Juga: IHSG Kembali Melemah di Bawah 7.300, Saham 3 Emiten Milik Prajogo Pangestu Kompak Turun Harga

Berkat revisi POD tersebut, Proyek LNG Abadi diproyeksikan bakal tambah komponen Carbon Capture Storage (CCS) yang digadang mampu menyerap emisi karbon dioksida atau CO2 sekitar 71-80 juta ton.

Adapun kapasitas penyimpanan CO2 bakal mencapai 1,2 gigaton. Tambahan komponen ini sebagai penyelarasan ambisi RI dalam mencapai net zero emission 2060.

Sebagai informasi penjelas mengenai komponen tambahan CCS, Carbon Capture Storage adalah teknologi mitigasi pemanasan global yang bertujuan untuk menangkap emisi karbon dioksida.

Baca Juga: Diputus Kontrak, Proyek Revitalisasi Alun-Alun Senilai Rp23 Miliar di Kediri Terancam Mangkrak

Usai ditangkap oleh teknologi ini, CO2 akan disimpan di sebuah lokasi penyimpanan yang aman, seperti berada di reservoir bawah tanah.

Lantas, apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh INPEX Masela bersama mitra perusahaannya?

Berkat masuknya Pertamina dan Petronas sebagai mitra proyek dan telah etrbitnya persetujuan revisi kedua POD Lapangan migas di WK Blok Masela, maka secara resmi Proyek LNG ini masuk ke tahap selanjutnya.

Baca Juga: Tuai Pujian Jokowi, Jalan Lingkar Talaud Sepanjang 199 Km di Sulawesi Utara Ini Mulus Usai 8 Tahun Dibangun, Ternyata Dulunya Masih Tanah, Biayanya…

Para pihak yang terlibat dalam proyek akan melanjutkan proses Front-End Engineering Design (FEED) usai revisi POD telah disetujui.

Setelah tahapan FEED selesai, biasanya akan ada evaluasi kembali mengenai apakah proyek ini layak untuk dilanjutkan agar nantinya bisa mendapatkan Final Investment Decision (FID).

Setelah tahap tersebut mampu dilalui, INPEX bersama Pertamina dan Petronas akan mulai melaksanakan proyek tersebut.

Baca Juga: Pinjamkan 175 Juta USD untuk Modal, MDKA Hanya Beri Bunga 5,76 Persen per Tahun ke Pani Bersama Jaya

Jadi apabila hasil FID menunjukkan bahwa proyek ini layak dilanjutkan, maka tahapan selanjutnya adalah lanjut ke tahapan konstruksi.

Kelancaran proyek di Blok Masela ini sangat diharapkan, mengingat sumbangsih penerimaan negara dari kegiatan ini bisa mencapai Rp586 triliun.***

Rekomendasi