Bakal Dibangun 2027, Bandara Baru Rp36 Triliun di Jawa Barat Seluas 3000 Hektar Ini Malah Dikritik Pakar Penerbangan

inNalar.com – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

Mengingat, Jawa Barat terletak tidak jauh dari ibukota Jakarta sebagai pusat pemerintahan di Indonesia.

Maka dari itu, tak heran jika beberapa proyek besar letaknya berada di Jawa Barat dan salah satunya adalah pembangunan bandara baru di Karawang.

Baca Juga: Netanyahu Tolak Keputusan Mahkamah Internasional, Israel Hampir Bersepakat dengan Hamas Soal Gencatan Senjata Baru

Bandara internasional di Karawang itu nantinya dikenal dengan nama Bandara Soekarno-Hatta II.

Rencananya, bandara Soekarno-Hatta II akan dibangun pada tahun 2027 mendatang.

Dilansir inNalar.com dari laman kppip, sampai saat ini masih sedang menunggu proses revisi RTRWN guna mengakomodir rencana pembangunan Bandara Karawang tersebut.

Baca Juga: Capex Terkuras 54,4 Juta USD, Indika Energy (INDY) Konsisten Garap Proyek Awak Mas di Luwu Sulawesi Selatan, Ternyata Ada Potensi Emas Jumbo

Kendati demikian, pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II sudah masuk ke dalam Rencana Induk Nasional Bandar Udara.

Selain itu, pembangunannya akan dilakukan setelah bandara baru Kertajati mulai beroperasi.

Infrastruktur ini nantinya dibangun dengan kapasitas 100 juta penumpang per tahun.

Baca Juga: Potensi Sumber Daya 2,29 Juta Ons Emas, Indika Energy Gelontor Dana 250 Juta USD Demi Proyek Awak Mas di Luwu Sulawesi Selatan, Kapan Mulai Produksi?

Dengan luas total 3.000 hektar, pembangunannya diperkirakan akan menghabiskan biaya puluhan triliun.

Untuk merealisasikan bandara Soekarno-Hatta II ini, diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp36 triliun.

Meskipun begitu, terdapat salah satu pakar penerbangan yang mengkritik rencana pembangunan infrastruktur baru ini.

Baca Juga: PM Timor Leste Xanana Gusmao Gandeng Indonesia Jalin 4 Kesepakatan Ini, Dorong Penyelesaian Perundingan Perbatasan hingga…

Hal tersebut terkait dengan kepindahan ibu kota negara yang nantinya berada di Kalimantan.

Dengan kepindahan ibu kota negara, maka tingkat mobilitas penduduk akan tidak seramai saat ini pada saat Jakarta masih menjadi ibu kota negara.

Maka dari itu, pakar penerbangan tersebut mempertanyakan untuk apa bandara ini dibangun serta urgensinya.

Baca Juga: Bangun Instalasi PLTS Atap Terbesar di Jawa Timur, Laba Bersih PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Anjlok Rp3,3 Triliun

Mengingat bandara kertajati yang juga berada di Jawa Barat pada akhirnya sepi penumpang di Jawa Barat.***

 

Rekomendasi