

inNalar.com – Konawe merupakan sebuah kabupaten yang berada di Sulawesi Tenggara.
Beberapa tahun belakangan terdapat beberapa proyek yang ada di Konawe.
Salah satu proyek yang ada di kabupaten ini berupa bendungan.
Bendungan baru di Kabupaten Konawe ini dikenal dengan nama bendungan Ameroro.
Lokasinya berada di Desa Tamesandi, Kec. Uepai. Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara.
Pembangunannya dipercayakan kepada perusahaan BUMN yakni PT Hutama Karya.
Baca Juga: Demi Urai Kemacetan, Pemerintah Kota Palembang Rela Bangun Jalan Lingkar Timur Sepanjang 28,5 Km
Bendungan Ameroro merupakan salah satu dari total 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai oleh Kementerian PUPR pada akhir tahun 2023.
Infrastruktur ini memiliki kapasitas tampung 98 juta m3 dan luas genangan 380 Ha.
Dengan adanya Bendungan Ameroro ini, diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat yang mana berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha.
Sebelum adanya waduk ini, layanan daerah irigasi di Konawe hanya sebesar 1.903 hektar.
Selain itu, infrastruktur ini juga berfungsi sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter/detik dan adanya potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt.
Memberikan banyak manfaat, tak heran bila biaya pembangunan proyek ini cukup fantastis.
Untuk merealisasikan proyek ini, dana yang dibutuhkan mencapai Rp1,6 triliun.
Sudah bayar mahal, infrastrutur ini tidak terlepas dari masalah.
Pada saat proses pembangunan, diketahui bahwa bendungan ini sempat longsor.
Namun, longsornya bangunan bendungan ini langsung dibantah oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR menjelaskan bahwa yang roboh bukanlah bangunan bendungan, tetapi bekas galian struktur sebelumnya.
Jadi, isu mengenai longsornya bendungan Ameroro ini merupakan kesalahan informasi.
Meski begitu, secara konstruksi proyek bendungan ini telah rampung.***