Bab 7 Isu-Isu Lingkungan, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Hal. 178 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
inNalar.com – Kita akan membahas kunci jawaban Bab 7 tentang “Isu-Isu Lingkungan” dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 9 SMP halaman 178 Kurikulum Merdeka edisi revisi. Disini kita akan mempelajari beragam aktivitas manusia yang dapat mengancam keanekaragaman hayati.
Pada bab 7 tentang isu-isu lingkungan ini, akan diungkap dampak mengerikan dari ulah manusia terhadap keseimbangan ekosistem; mulai dari punahnya spesies hingga bencana ekologis yang mengintai masa depan.
Mempelajari bab 7 ini sangat penting, karena menyadarkan siswa bahwa setiap tindakan manusia memiliki konsekuensi besar bagi kehidupan di bumi—sehingga ini panggilan darurat bagi generasi muda untuk menjadi pahlawan lingkungan.
Baca Juga: Bab 7 Pemanasan Global, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Hal. 169 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 178 “Ayo Amati: Aktivitas 7.2”
Soal
Mengingat dan Memahami
1. Jelaskan faktor yang menyebabkan penyebaran penyakit berbasis lingkungan menjadi lebih mudah tersebar!
2. Mengapa penghijauan hutan yang rusak (reforestasi) merupakan salahsatu cara mengatasi pemanasan global?
Baca Juga: Bab 7 Ketersediaan Air Bersih, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Hal. 163 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
Mengaplikasikan
3. Seorang ilmuwan sedang mengkultur bakteri Methanobacterium sp yang akan digunakan sebagai starter (bibit) dalam dua tabung yang berbeda. Tabung A diberi aliran oksigen murni secara berkala sedangkan tabung B ditutup rapat.
Lalu keduanya dimasukkan ke dalam reaktor biogas yang berbeda. Dalam reaktor tersebut dipastikan tidak ada bakteri Methanobacterium sp yang hidup sebelumnya. Menurut pendapatmu, reaktor manakah yang akan menghasilkan gas metana
paling banyak?
Menalar
4. Perhatikan grafik produksi jagung antara tahun 1960 sampai 2010 berikut!
Baca Juga: Mau Jadi Diaspora? Ini 10 Jurusan Kuliah yang Punya Peluang Tinggi Kerja di Luar Negeri
a. Apa saja faktor yang mempengaruhi produksi jagung?
b. Pada tahun berapakah infeksi patogen menurunkan produktivitas tanaman jagung?
c. Jelaskan pengaruh kekeringan terhadap produktivitas tanaman jagung?
d. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman jagung?
e. Apa yang akan terjadi terhadap produksi tanaman jagung jika pemanasan global tidak ditangani secara cermat?
Jawaban
Mengingat dan Memahami
1. Penyebaran penyakit berbasis lingkungan menjadi lebih mudah terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:
•Air yang terkontaminasi limbah dan patogen dapat menjadi media penyebaran penyakit seperti diare, kolera, dan tifus.
•Kurangnya fasilitas sanitasi yang baik menyebabkan penyebaran kuman dan bakteri melalui kontak langsung atau makanan yang terkontaminasi.
•Peningkatan suhu global dan perubahan pola cuaca dapat memperluas wilayah persebaran vektor penyakit seperti nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria.
•Daerah dengan populasi yang padat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular melalui udara atau kontak langsung.
•Udara yang tercemar dapat memperburuk penyakit pernapasan seperti asma dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
2. Reforestasi atau penghijauan kembali hutan yang rusak merupakan salah satu cara untuk mengatasi pemanasan global karena alasan berikut:
•Pohon berperan sebagai penyerap karbon (carbon sink) yang dapat menyerap CO₂ dari atmosfer melalui proses fotosintesis, sehingga mengurangi efek rumah kaca.
•Hutan yang sehat dapat membantu mengatur suhu global dan pola curah hujan, sehingga mengurangi dampak perubahan iklim ekstrem.
•Pohon mengeluarkan uap air melalui proses transpirasi yang dapat membantu menyeimbangkan suhu lingkungan.
•Akar pohon membantu menahan tanah agar tidak mudah terkikis oleh air hujan, sehingga mengurangi risiko banjir dan tanah longsor.
•Hutan yang lestari menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang berperan dalam keseimbangan ekosistem.
Mengaplikasikan
3. Reaktor yang akan menghasilkan gas metana paling banyak adalah reaktor dengan tabung B (yang ditutup rapat).
Hal ini dikarenakan Methanobacterium sp merupakan bakteri metanogen yang bersifat anaerob, artinya bakteri ini hanya dapat hidup dan berkembang biak dalam kondisi tanpa oksigen.
Jika tabung A diberi aliran oksigen murni secara berkala, bakteri metanogen akan mati atau pertumbuhannya terhambat. Sebaliknya, dalam tabung B yang tertutup rapat, kondisi anaerob tetap terjaga sehingga bakteri Methanobacterium sp. dapat berkembang dengan optimal dan menghasilkan gas metana dalam jumlah yang lebih banyak.
Menalar
4. Analisis Grafik Produksi Jagung 1960–2010
a. Produksi jagung dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
•Tanaman jagung memerlukan air dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan optimal. Kekeringan dapat menurunkan hasil panen secara signifikan.
•Kesuburan tanah, kadar nutrisi, serta keberadaan mikroorganisme tanah sangat mempengaruhi produktivitas jagung.
•Suhu yang terlalu tinggi atau rendah serta curah hujan yang tidak menentu dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan jagung.
•Hama seperti ulat grayak serta penyakit akibat infeksi patogen dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan mengurangi hasil panen.
•Penggunaan varietas unggul, pupuk, irigasi, serta teknik budidaya modern dapat meningkatkan produktivitas jagung.
b. Dalam grafik, produksi jagung mengalami penurunan tajam pada tahun 1980 dan 1990-an ketika terjadi serangan patogen yang merusak tanaman. Umumnya, infeksi patogen dapat terjadi pada tahun-tahun dengan kondisi lingkungan yang mendukung penyebaran penyakit, seperti kelembapan tinggi dan suhu yang optimal bagi perkembangan jamur atau bakteri patogen.
Baca Juga: Bab 6 Bioteknologi, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Hal 157 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
c. Kekeringan menyebabkan tanaman jagung mengalami stres air, yang berakibat pada:
•Penurunan laju fotosintesis karena stomata menutup untuk mengurangi kehilangan air.
•Gangguan dalam pembentukan tongkol dan biji jagung, sehingga hasil panen berkurang.
Baca Juga: Bab 6 Persilangan Monohibrid, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Hal 148 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
•Tanaman menjadi lebih rentan terhadap hama dan penyakit akibat kondisi lingkungan yang tidak ideal.
d. Perubahan iklim dapat berdampak negatif terhadap produksi jagung melalui berbagai cara:
•Suhu yang terlalu tinggi dapat mempercepat evaporasi air dari tanah dan meningkatkan kebutuhan air tanaman.
Baca Juga: Bab 6 Persilangan Dihibrid, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Hal 150 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
•Pola hujan yang tidak menentu dapat menyebabkan banjir atau kekeringan yang merugikan pertanian.
•Perubahan iklim dapat memperluas wilayah persebaran hama dan patogen yang menyerang tanaman jagung.
•Suhu tinggi dan perubahan pola curah hujan dapat mempercepat degradasi tanah, mengurangi ketersediaan nutrisi yang diperlukan tanaman.
e. Jika pemanasan global terus berlangsung tanpa upaya mitigasi yang serius, produksi jagung akan mengalami penurunan drastis akibat:
• Tanaman jagung akan sulit tumbuh karena kurangnya air.
•Musim hujan dan kemarau yang tidak menentu akan mengacaukan pola tanam petani.
•Kondisi lingkungan yang lebih panas dan lembap dapat meningkatkan pertumbuhan hama dan patogen yang menyerang tanaman jagung.
•Akibat dari stres lingkungan, tanaman jagung akan menghasilkan tongkol yang lebih kecil dan jumlah biji yang lebih sedikit.
•Jika produksi jagung menurun drastis, harga jagung akan meningkat, yang dapat berdampak pada ketahanan pangan masyarakat yang bergantung pada jagung sebagai sumber makanan utama.
Baca Juga: Uang Kuliah Naik Dampak Efisiensi Anggaran Pendidikan? Begini Kata Mendiktisaintek Satryo
Kunci jawaban Bab 7 “Isu-Isu Lingkungan” dalam buku IPA kelas 9 SMP halaman 178 sudah siap! Semoga bisa menjadi senjata ampuh dalam memahami krisis lingkungan yang kian menggila! ***