
inNalar.com – Inilah kunci jawaban bab 6 subbab “Kata Konkret” Kurikulum Merdeka edisi revisi halaman 235 dan 237 yang akan mengajak siswa untuk mempelajari tentang penggunaan kata-kata yang dapat dirasakan oleh pancaindra.
Mempelajari subbab kata konkret pada bab 6 ini sangat penting, karena bertujuan untuk membantu siswa memahami penggunaan kata konkret dalam teks bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan nyata kepada mereka, sehingga memudahkan mereka dalam memahami isi teks.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang kata konkret sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, baik dalam menulis maupun memahami teks.
Baca Juga: Bosan dengan Ayam Goreng Biasa? Saatnya Naik Level dengan Resep Super Gurih Rasa Bintang 5 Ini
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SD Kurikulum Merdeka Halaman 235 “Tabel 6.6 Isian Kata Konkret Puisi Cintaku Jauh di Pulau”
Teks Puisi:
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Soal: Tulislah kata-kata konkret yang kalian temukan dalam puisi Chairil Anwar di atas, lalu jelaskan maknanya
Baca Juga: Bersiap Langsing dan Sehat saat Puasa Ramadhan? Ini Dia Cara Diet Intermittent Fasting yang Tepat
Jawaban:
Berikut adalah kata-kata konkret dalam puisi Cintaku Jauh di Pulau karya Chairil Anwar beserta maknanya menurut KBBI Daring:
1. Pulau
– Makna: Tanah (daratan) yang dikelilingi air (di laut, di sungai).
– Sumber: KBBI Daring.
2. Perahu
– Makna: Kendaraan pengangkut di air (sungai, danau, laut) yang lebih kecil dari kapal.
– Sumber: KBBI Daring.
3. Bulan
– Makna: Benda langit yang mengitari bumi sebagai satelit dan bersinar di malam hari karena memantulkan cahaya matahari.
– Sumber: KBBI Daring.
Baca Juga: Variasi Menu Sahur Praktis Seminggu Tinggi Protein ala Rice Bowl: Awet Kenyang dan Diet Makin Happy!
4. Angin
– Makna: Udara yang bergerak.
– Sumber: KBBI Daring.
5. Laut
– Makna: Sebagian permukaan bumi yang tertutup air asin dan menghubungkan benua satu dengan yang lain.
– Sumber: KBBI Daring.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SD Kurikulum Merdeka Halaman 237 “Kegiatan 2”
Teks Puisi:
NELAYAN TERSESAT
Karya Dorothea Rosa Herliany
“sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka,”
jerit seorang nelayan kecil dan papa.
“di manamana pintu. siapa pun bebas memasukinya.”
(ikanikan merubung dan ternganga).
nelayan kecil itu bagai telah terbebas
dari sebuah lorong tertutup dan gelap.
dindingdinding memantulkan sakit
dan nestapa.
“berkatalah, dan mereka akan mendengar,” ia
berkata. “bukalah mulutmu, dan tangantangan
tergapai menyalammu.” (ikanikan merubung
dan ternganga).
“sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka.
mereka akan mendengar harapan dengan tegursapa.
untuk apa kail, sebab banyak mulut yang sedia
menjadi wakil untuk membunuh rasalapar kita.”
(ikanikan merubung dan ternganga).
seorang nelayan kecil dan papa. matanya tak
cukup tajam untuk merabaraba. hatinya terlalu
teduh buat keisengan tegursapa. dadanya terlalu
terbuka buat harapanharapan.
kebisuan dindingdinding langit yang dingin
mendesis dan meronta. derita terkibas
sayapsayap emasnya.
Soal:
Catatlah larik-larik yang menurut kalian mengandung majas, pengimajian, kata konkret, dan kata bermakna konotatif.
Jawaban:
Berikut adalah analisis puisi Nelayan Tersesat karya Dorothea Rosa Herliany berdasarkan majas, pengimajian, kata konkret, dan kata bermakna konotatif:
1. Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah atau memperkuat makna dalam puisi.
• “sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka”: Majas metafora (perjalanan hidup diibaratkan sampan yang tersesat).
• “ikan-ikan merubung dan ternganga”: Majas personifikasi (ikan digambarkan seperti manusia yang berkumpul dan membuka mulut).
• “kebisuan dinding-dinding langit yang dingin mendesis dan meronta”: Majas personifikasi (langit seolah-olah bisa bersuara dan merasa sakit).
• “derita terkibas sayap-sayap emasnya”: Majas metafora (derita diibaratkan seperti burung bersayap emas).
2. Pengimajian adalah penggunaan kata-kata yang dapat membangkitkan gambaran dalam pikiran pembaca.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Burnout Mahasiswa Tingkat Akhir, Begini Caranya
• “sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka”: Imaji visual (membayangkan sampan yang mengapung di negeri luas).
• “dinding-dinding memantulkan sakit dan nestapa”: Imaji auditif (kesan suara yang bergema dan menyakitkan).
• “bukalah mulutmu, dan tangan-tangan tergapai menyalammu”: Imaji taktil (membayangkan sentuhan tangan yang menyambut).
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Burnout Mahasiswa Tingkat Akhir, Begini Caranya
3. Kata Konkret adalah kata yang dapat ditangkap oleh pancaindra secara langsung.
• Sampan: Perahu kecil untuk menangkap ikan.
• Ikan: Hewan yang hidup di air.
• Mulut: Bagian tubuh yang digunakan untuk berbicara atau makan.
• Tangan: Bagian tubuh manusia yang digunakan untuk menyentuh atau meraih sesuatu.
• Dinding: Batas atau tembok pemisah suatu ruangan.
4. Kata Bermakna Konotatif adalah kata yang memiliki makna lebih dari sekadar arti denotatifnya.
• Sampanku tersesat: Bisa bermakna nelayan mengalami kebingungan dalam hidupnya.
• Negeri terbuka: Bisa bermakna dunia yang luas dan bebas.
• Ikan-ikan merubung dan ternganga: Bisa bermakna orang-orang yang menyaksikan tanpa berbuat sesuatu.
• Dinding-dinding memantulkan sakit dan nestapa: Bisa bermakna penderitaan yang terus menghantui.
• Sayap-sayap emasnya: Bisa bermakna kebebasan atau impian yang terkoyak.
Sekian pembahasan kunci jawaban bab 6 subbab kata konkret pada buku paket Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka edisi revisi halaman 235 dan 237. Jadikan hanya sebagai sumber referensi, ya! ***