Bab 5 Menciptakan Puisi Mengungkap Isi hati, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Kelas 8 SMP Hal. 139-145

inNalar.com – Halaman 139-145 membahas bab 5 dengan tema yang menarik yaitu “Menciptakan Puisi Mengungkap Isi Hati”. Pada bab ini, siswa diajak untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan imajinasi mereka secara kreatif melalui puisi.

Dalam bab 5 ini juga, siswa tidak hanya belajar menulis puisi, tetapi juga memahami puisi prismatik atau puisi yang memiliki banyak makna dan sudut pandang. Mereka diajak mengenal unsur-unsur puisi seperti diksi, rima, dan majas, yang memperkaya makna dan keindahan bahasa.

Selain itu, kemampuan mendeklamasikan puisi membantu siswa membangun rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi. Dengan demikian, bab 5 ini menjadi sarana penting untuk mengasah kepekaan, kreativitas, dan keberanian dalam menyuarakan isi hati melalui karya sastra.

Baca Juga: Membandingkan Puisi Diafan dan Puisi Prismatis, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Kelas 8 SMP Hal. 147

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia teks puisi “Pada Sebuah Kedai Kopi” dan “Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang” karya Maya Lestari GF sub-bab ‘Membaca’ Hal. 139 dan 140.

Petunjuk: Bacalah dengan seksama kedua puisi yang ada di buku paketmu!

Soal:

1. Apa makna kedua puisi itu?
2. Puisi mana yang lebih kalian pahami maknanya?
3. Mengapa kalian merasa mudah memahami puisi tersebut?

Baca Juga: Viral Wisuda SMK di Purwokerto Mewahnya Saingi Universitas, Acara Kelulusan Siswa Kini Jadi Ajang FOMO Tahunan

Jawaban:

1. Makna dari kedua puisi itu adalah tentang perasaan kecewa dan sedih karena sahabat atau teman dekat sudah berubah. Dulu mereka sangat akrab dan sering menghabiskan waktu bersama.

Tapi sekarang, temannya menjadi lebih mementingkan hal-hal yang bersifat duniawi seperti merek sepatu atau pakaian. Penulis merasa diabaikan, seperti tidak dianggap penting lagi. Ada rasa rindu terhadap masa lalu, tapi juga ada kesadaran bahwa hubungan mereka sudah tidak sama.

2. Saya lebih memahami makna Puisi 1.

Baca Juga: Pendidikan Karakter ala Militer, 274 Siswa Digembleng Demi Pancawaluya Jabar Istimewa

3. Saya merasa lebih mudah memahami Puisi 1 karena bahasanya lebih sederhana dan langsung. Ceritanya jelas, yaitu seseorang yang kecewa karena temannya datang terlambat hanya karena membeli sepatu.

Penulis juga menulis dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak terlalu banyak majas atau bahasa kiasan. Saya bisa membayangkan kejadian dalam puisi itu seperti sedang menonton film.

Emosi sedih dan kecewanya terasa nyata karena digambarkan dengan jelas, seperti saat penulis duduk di kedai kopi sejak pukul sembilan dan menyadari bahwa ia tidak lebih penting dari sepatu temannya

Baca Juga: Latihan Soal Teks ‘Are Social Media Platforms Safe?’, Bahasa Inggris Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia tabel 5.2 Unsur-unsur puisi “Pada Sebuah Kedai Kopi” pada sub-bab “Belatih” Hal. 144

Petunjuk: Perhatikan dan bacalah ulang teks puisi “Pada Sebuah Kedai Kopi” jika diperlukan!

Jawaban:

1. Contoh larik: Aku duduk di kedai kopi ini sejak pukul sembilan.

2. Contoh bait:

Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas siang

Ketika engkau datang dengan kantong belanjaan

Bermerek toko sepatu terkenal

3. Contoh rima: “aku teman sejak masa kecilmu”, “Kau teman sepermainanku”.

Baca Juga: Terjemah Teks ‘Are Social Media Platforms Safe?’, Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka

4. Contoh imaji:

– Aku duduk di kedai kopi ini sejak pukul sembilan (imaji visual dan waktu karena pembaca bisa membayangkan seseorang duduk di kedai kopi sejak pagi)

– Seberapa murah harga sandal jepitku (Imaji penglihatan dan benda: membuat kita membayangkan sandal jepit sederhana)

5. Contoh Diksi:

– Pertemuan kita tidak lebih penting dari sepatumu: Kata “tidak lebih penting” dan “sepatumu” menunjukkan pemilihan kata yang menyindir dan kecewa.

– Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas siang: Pilihan kata ini memberi kesan suasana nyata dan spesifik waktunya.

6. Contoh Majas:

– Majas Metafora: “Aku teman sejak masa kecilmu, Kau teman sepermainanku”

– Majas Ironi: “Pertemuan kita tidak lebih penting dari sepatumu”
Majas Hiperbola: “Sejak semalam berpikir tentang kau dan aku”

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia kegiatan 2 “Mendiskusikan Makna Kata dalam Larik Puisi” hal. 145

Petunjuk: Bacalah dengan seksama larik yang ada pada tabel di bukumu!

Soal: Diskusikanlah bersama teman kalian, makna dari kata-kata yang ada dalam setiap larik puisi tersebut!

Larik 1: Matamu, Ibu, adalah danau di kaki bukit pada pagi hari

Larik 2: Suaramu, Ibu, adalah ricik hujan setelah kemarau panjang meretakkan tanah-tanah ladang

Jawaban:

1. Larik ini menggambarkan ketenangan dan kedamaian yang terpancar dari mata seorang ibu. Danau di kaki bukit pada pagi hari biasanya tampak tenang, sejuk, dan indah. Ini menjadi lambang kelembutan, ketulusan, dan kasih sayang seorang ibu yang menenangkan hati anaknya.

2. Larik ini menyiratkan bahwa suara ibu sangat menghibur dan menyejukkan. Seperti suara hujan yang turun setelah kemarau panjang, suara ibu bisa membawa harapan, menyegarkan jiwa yang lelah, dan memberi semangat baru setelah masa-masa sulit.

Itulah kunci jawaban bab 5 “Menciptakan Puisi Mengungkap Isi hati” buku paket Bahasa Indonesia kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Edisi Revisi halaman 139-145, semoga bisa menjadi referensi untukmu, ya! ***