Awas! Ini Cara Penularan Bakteri Antraks, Jangan Sampai Terjangkit Karena Bisa Menimbulkan Kematian

inNalar.com – Hari ini ramai kembali dibicarakan dengan adanya Bakteri Antraks. Pasalnya, diberitakan jika bakteri tersebut telah membuat 3 orang meninggal dunia di Gunung Kidul.

Meskipun bakteri nampak sepele, berhati-hatilah. Karena pada dasarnya bakteri terbagi menjadi dua, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat.

Adapun tentang Bakteri Antraks ini, biasanya dapat ditemukan di hewan. Namun makhluk kecil ini juga bisa menularkannya ke manusia.

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini Link Resmi Beserta Cara Beli Tiket Taylor Swift di Singapura

Seperti yang diberitakan, telah tercatar 3 orang meninggal dunia di Gunung Kidul, Yogyakarta yang disebabkan karena tertular bakteri ini.

Sederhananya, Bakteri Antraks merupakan suatu penyakit hewan yang dapat menular karena disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Secara umum penyakit Antraks ini akan menyerang hewan herbivora seperti domba, kambing, sapi, dan hewan lainnya. Akan tetapi, berhati-hatilah karena penyakit ini juga bisa menular ke manusia.

Baca Juga: Seorang Nenek 80 Tahun Dipolisikan Karena Tuduhan Curi Kelapa, Hotman Paris Siap Ganti Rugi 100 Kali Lipat

Prof Tjandra Yoga Aditama, yang merupakan Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, menjelaskan jika penyakit antraks memiliki sifat zoonosis. Artinya penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia.

Bahkan bakteri ini juga memiliki resistensi yang cukup tinggi, seperti saat di udara sampai pada kebal pada desinfektan.

Ditambah lagi, ia juga dapat bertahan hidup di tanah. Sehingga itu, ada pula yang mengatakan jika ini adalah penyakit tanah.

Baca Juga: Tips Ampuh Dapatkan Tiket Taylor Swift di Singapura, Dapatkan Tiketnya Tanpa Perlu Lagi Rebutan

Meskipun bakteri ini muncul lagi seperti di Gunung Kidul, sebenarnya di tahun sebelumnya juga pernah terdapat kasus seperti ini. Yaitu di Maros dan Boyolali.

Pada tahun 2010, Maros mengalami 5 kematian sapi yang terjadi hanya dalam waktu 2 minggu. Sehingga salah satunya langsung disembelih dan dagingnya dibagikan pada warga. Selanjutnya di akhir Januari 2011, terjadi lagi kasus bakteri ini di Boyolali.

Sebelumnya di tahun 2010,, dilakukanlah penelitian di Balai Besar Veteriner dan mengungkapkan jika sapi di Maros itu positif terkena Antraks. Selain itu dilakukan pengobatan ula pada pasien, yang tentunya juga diambil sampel darahnya sebagai hasil uji laboratorium.

Jadi Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI tersebut menjelaskan jika dua kejadian di Maros dan Boyolali merupakan bukti jika bakteri Antraks bisa menular pada manusia, dan cara itu melewati daging hewan yang dikonsumsi.

Menurutnya, penyakit Antraks yang menyerang manusia memiliki tiga jenis. Dari tingkat yang tidak membahayakan jiwa, sampai yang dapat menimbulkan kematian. Berikut jenisnya:

Jenis pertama adalah Antraks kulit. Antraks sendiri berasal dari kata Yunani yang memiliki arti arang. Jadi bagi penderita Antraks kulit, maka kulit mereka akan berubah kehitaman.

Dan Antraks kulit ini adalah satu penyakit yang bisa menular pada manusia dengan ciri-ciri kulit menghitam, namun penyakit ini tidak berbahaya.

Pada jenis kedua adalah Antraks pencernaan. Berhati-hatilah karena jika sampai terkena ini dan sampai di status berat, maka dapat menimbulkan kematian.

Terakhir, Antraks pernafasan atau Antraks paru-paru. Seperti jenis kedua, penyakit ini jika sudah berat dapat menimbulkan kematian.

Alasan dari jenis kedua dan ketiga dapat menyebabkan kematian, karena Antraks pencernaan dan Antraks Paru bisa membuat penderita terkena syok, meningitis, bahkan kematian.*** (Alma Malik Dewantara)

Rekomendasi