

inNalar.com – Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama (Menag) telah melakukan diskusi penting dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, yaitu terkait antrean PPG.
Tidak hanya penting, tetapi pembahasan ini juga cukup meresahkan para PPG. Itulah mengapa Menag dan Mendikdasmen mencoba untuk duduk bersama.
Keduanya sedang berupaya untuk mengatasi antrean bagi guru mata pelajaran agama di sekolah umum dan juga guru mata pelajaran umum di lembaga pendidikan agama seperti madrasah.
Baca Juga: 4 Kategori Tenaga Honorer Bisa Daftar PPPK 2024, Tapi Eks THK 2 Dapat Perlakuan Spesial!
Dikarenakan, jika tidak ada perubahan untuk lakukan percepatan, daftar antrean tersebut bahkan dapat mencapai 30 – 50 tahun.
Diskusi juga dihadiri dengan Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad dan Direktur PAI, M Munir, Wakil dan Sekjen Mendikdasmen, dan Dirjen GTK Kemendikdasmen.
Dikarenakan masih banyak yang belum mendapatkan sertifikasi. Oleh karena itu, untuk mempercepat anteran, Kemenag mengajak kerja sama dengan Kementerian Dikdasmen.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Akan Dikembalikan ke Rakyat, Begini Pendapat Ahli
Kerja sama ini menjadi hal yang sangat penting. Sebab pada dasarnya kementerian ini memiliki salah satu scope yang sama yakni dalam hal pendidikan. Pendidikan umum dikelola oleh di Kemendikdasmen, sedangkan Kemenag mengelola pendidikan keagamaan.
Saat ini, masih terdapat ratusan ribu guru PAI yang mengajar di sekolah umum dan guru mata pelajaran umum di madrasah atau sekolah islam negeri yang belum tersertifikasi, hal ini disampaikan oleh Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.
Kemudian guru mapel umum di madrasah juga diharapkan dapat ikut, sehingga di tahun 2025 atau paling lambat 2026 semua guru sudah PPG.
Selain masalah akselerasi Pendidikan Profesi Guru, Kemenag juga membuka pembahasan terkait upaya memberikan pengakuan dan penerimaan lulusan Pendidikan Diniyah Formal dan Ma’had Ali untuk melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi pada Satuan Pendidikan Umum.
Pembahasan selanjutnya yakni terkait sejumlah permasalahan lain dalam Pendidikan Agama dan Keagamaan yang masih beririsan dengan sistem dan kebijakan pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hasil pertemuan kedua menteri ini akan ditindaklanjuti oleh Pejabat Teknis pada Kementerian Agama dan Kemendikdasmen.
Baca Juga: Guru Penggerak Tidak Layak Jadi Kepala Sekolah Atau Pengawas Karena Hal Ini, Benarkah?
Sebelumnya, PPG PAI 2024 telah diikuti oleh 13.409 guru dari berbagai tingkat pendidikan.
Prof. Abu Rokhmad selaku Plt.
Dirjen Pendidikan Agama merasa bersyukur karena program PPG PAI tahun ini dapat dilaksanakan kembali dengan jumlah peserta yang mencapai ribuan. Menurut Prof. Abu, program ini menjadi sarana yang sangat efektif untuk mendorong para guru agama agar memiliki kompetensi yang lebih baik serta mampu berinovasi.
Pada Pendidikan Profesi Guru yang berlangsung selama empat bulan ini, panitia nasional juga melakukan sejumlah inovasi, termasuk penambahan fitur baru dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS).
Baca Juga: FULL SENYUM! PNS Golongan 1 Spesial Dapat 2 Tunjangan Tambahan Jelang Akhir Tahun 2024
Salah satu fitur baru yang ditambahkan adalah aplikasi plagiarism checker (Turnitin), yang bertujuan memastikan bahwa para lulusan memiliki kompetensi yang mumpuni dan kualitas yang terjamin.*** (Aliya Farras Prastina)