

inNalar.com – Pembangunan pasar yang dilakukan di Sulawesi Selatan tepatnya di Kelurahan Mangalli Kabupaten Gowa ditaksir mencapai anggaran dana hingga Rp 24 miliar.
Selain digunakan untuk pertumbuhan perekonomian daerah Manggali Sulawesi Selatan pembangunan pasar ini memiliki tujuan tertentu.
Yaitu untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalan Poros Gowa menuju Takalar Sulawesi Selatan.
Pemicu adanya kemacetan yang terjadi di jalan Poros Gowa menuju Takalar Sulawesi Selatan ternyata memiliki sebab yaitu kehidupan dari ratusan pedagang yang berada di pasar.
Ratusan para pedagang yang berada di tepi jalan Pallaga membuat merupakan penyebab dari kemacetan jalan.
Pasar ini memiliki nama pasar Bontorea, untuk sumber anggaran dari pembangunan pasar ini sendiri mengguna dua sumber anggaran dana.
Yang pertama anggaran dana berasal dari dana APBD Gowa dengan jumlah sebanyak Rp 7 miliar yang digunakan untuk biaya penanggungan lahan.
Untuk dana selanjutnya bersumber dari Pemerintah provinsi dan Kementerian Perdagangan yang mengeluarkan dana hingga Rp 17 miliar yang digunakan untuk pengerjaan secara fisik.
Luas lahan pasar Bontorea sebesar 2,4 hektar yang dijadikan sebagai bangunan untuk pasar di Sulawesi Selatan yang terletak di Manggali.
Untuk pedagang yang berjualan di pasar tersebut berjumlah hingga 500 lebih para pedagang yang berada di disana.
Banguna pasar ini mampu menampung hingga 800 pedangan, sehingga muat banyak dan menciptakan kenyamanan.
Tentunya kenyamanan dan juga ketertiban wajib dilakukan agar para pembeli juga merasa nyaman ketika berbelanja dan memilih barang yang ingin dibeli.
Pembangunan pasar ini bertujuan agar para pedagang yang berjualan di tepi poros jalan Gowa menuju Takalar dapat dialokasikan ke pasar Bontorea sehingga dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.
Diketahui bahwa proses pengerjaan pasar Bontorea dilakukan sejak tahun 2020, bagi para Pedagang Kaki Lima yang tidak mau pindah akan mendapatkan sanksi.
Para pedagang kaki lima yang berjualan di tepi poros jalan merupakan warga lokal yang berasal dari Gowa.***