Anggarannya Mencapai Rp3,7 Triliun, Bendungan Pertama di Sumatera Selatan Ini Diramalkan Tidak akan Tahan Lama, Kok Bisa?

inNalar.com – Kementerian PUPR tengah menyelesaikan beberapa bendungan dan salah satunya berada di Sumatera Selatan.

Penampung air raksas di Sumatera Selatan tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama Bendungan Tiga Dihaji.

Pembangunannya dimulai pada tahun 2018 dan menjadi yang pertama di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Belum Genap Sebulan Diresmikan, Pabrik Smelter Nikel Senilai Rp5 Triliun di Kalimantan Timur Ini Hangus Terbakar, Pekerja China Meninggal?

Dilansir inNalar.com dari pu.go.id, pembangunan waduk ini dilakukan melalui 4 tahapan dan dikerjakan oleh beberapa kontraktor ternama.

Lokasinya berada di Sukabumi, Kec. Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.

Waduk pertama di Sumsel tersebut nantinya akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 25.423 hektare.

Baca Juga: Asetnya Rp32,05 Triliun, Perusahaan Properti Surabaya Ini Salip Investor Asing Genggam Proyek Mall Megah di IKN Kalimantan Timur, Nilai Investasinya..

Dengan ini, hasil pertanian di daerah itu akan terus terjaga sepanjang tahun.

Selain itu, infrastruktur ini juga berpotensi untuk menghasilkan listrik sebesar 20,80 MW.

Waduk akan difungsikan untuk konservasi Sumber daya Air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4×10 MW.

Untuk infrastruktur sebesar ini, pemerintah menggelontorkan dana yang fantastis.

Baca Juga: Sempat Ada di Uang Pecahan Rp10 Ribu, Intip Wujud Asli Rumah Limas di Sumatera Selatan yang Dibuat Pakai Kayu

Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan bendungan ini mencapai Rp3,7 triliun.

Namun, beredar kabar tak sedap dari proses pembangunan bendungan ini.

Bendungan ini disebut-sebut tidak akan tahan lama atau tidak kokoh oleh salah satu tokoh masyarakat yang juga menjabat sebagai ketua IWOS.

Baca Juga: Kapasitas Tampungnya 129 Juta M3, Bendungan di Sumatera Selatan Ini Bakal Aliri Lahan Pertanian Seluas 25.423 Ha

Hal ini berawal dari pembangunan tapak bendungan diduga menggunakan material Batu Bukit Siki.

Batu Bukit Siki disinyalir tidak lolos uji laboratorium untuk digunakan sebagai folder tapak bendung Bendungan Tiga Dihaji.

Kemungkinan jika dipaksakan untuk tapak bendung Bendungan Tiga Dihaji, itu tidak akan tahan lama atau tidak akan kokoh dan bisa mengakibatkan hal yang sangat fatal dikemudian hari.

Baca Juga: Habiskan Rp1,24 Triliun, Proyek Bendungan di Sulawesi Barat Ini Punya Daya Tampung 65 Juta M3 hingga Dapat Tangkal Banjir

Maka dari itu, diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan agar bersama – sama saling mengawasi progres perkembangan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji tersebut.***

Rekomendasi