

inNalar.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumo (BPH Migas) hingga saat ini terus mengharapkan agar proyek RDMP di Balikpapan Kalimantan Timur segera diselesaikan.
Proyek Refinery Devolopment Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur yang merupakan milik PT Pertamina (Persero) itu diharapkan selesai tepat waktu agar proyek lainnya juga berjalan dengan baik.
Maksudnya, proyek RDMP, proyek Terminal Lawe-Lawe, serta proyek Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu merupakan tiga proyek yang saling berhubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, ketiga proyek tersebut diharapkan dapat selesai tepat waktu agar progam yang sudah diatur sejak jauh-jauh hari dapat terlaksana.
Adapun proyek RDMP Balikpapan sendiri merupakan salah satu proyek yang anggarannya diduga beberapa kali membengkak.
Anggaran proyek RDMP Balikpapan per bulan September 2023 lalu adalah senilai Rp18,36 triliun.
Tentu saja pemerintah tidak tinggal diam terkait hal tersebut, sebab proyek yang telah menelan anggaran triliunan rupiah itu diharapkan dapat berdampak positif dalam skala besar.
Proyek RDMP Balikpapan sendiri meripakan proyek strategis nasional yang dikerjakan dalam rangka untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Dikutip dari laman ANTARA, proyek RDMP didesain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan.
Dimana, yang awalnya hanya berkapasitas 260 kilobarel per hari (kbpd) akan ditingkatkan menjadi 360 kbpd.
Selain itu, proyek ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dari Euro II menjadi Euro V.
Kilang Balikpapan disebut telah bertransisi menggunakan bahan bakar gas bumi.
Seperti yang diketahui, kilang tersebut menggunakan bahan bakar gas bumi yang merupakan ramah lingkungan, serta dialirkan dari wilayah Senipah, yang lokasinya terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
Sebelum dibangunnya kilang di Balikpapan, Terminal BBM diketahui telah ada sejak tahun 1949, dengan memiliki 16 tangki timbun.
Terminal BBM yang diketahui telah beroperasi sejak tahun 1949 tersebut melayani 52 SPBU dan 40 Pertashop, serta 2 depot pengisian pesawat udara (DPPU). ***