Aneh tapi Unik, Pemuda Jomblo Desa di Jambi Ini Berbondong-bondong Cari Jodoh di Pinggir Ladang, Kok Bisa?

inNalar.com – Ada yang sangat unik di sebuah Desa yang terletak di Kab Merangin, Jambi.

Desa Muaro Kibul di Jambi ini memiliki sebuah tradisi yang unik lagi mencengangkan.

Keunikan desa Muaro Kibul Jambi ini rupanya merupakan tradisi warisan dari leluhur mereka.

Baca Juga: Rekor Jembatan Terpanjang di Indonesia Ternyata Ada di Kalimantan Timur, Punya Sistem Buka Tutup?

Karena kebanyakan dari para pendahulu desa unik di Jambi ini memiliki mata pencaharian bertani di sawah, lahirlah sebuah tradisi khas yang dilakukan setelah kegiatan panen.

Budaya unik yang dilakukan setelah para petani dahulu telah berhasil memanen hasil pertanian mereka ialah tradisi mencari jodoh.

Nama tradisi unik Desa Muaro Kibul Jambi ini adalah Ampek Gonjie Limo Gonop.

Baca Juga: Mall dengan 3 Komplek Estetik Ini Punya Bridge Link dan Jadi Ikon Surabaya Timur, Pernah Mengunjunginya?

tradisi khas desa terunik di Jambi ini dilakukan setelah para penduduknya berada di masa ketalang petang atau saat jadwal para petani memanen hasil sawah mereka.

Jadi, pelaksanaan Ampek Gonjie Limo Gonop ini dilakukan di keesokan harinya.

Sebenarnya inti dari tradisi unik ini ialah kegiatan berbalas pantun antara lelaki dan wanita yang sama-sama masih jomblo.

Baca Juga: Terbentuk Secara Alami, Sumur di Sulawesi Tengah Ini Dipercaya Mampu Berikan Awet Muda, Benarkah?

Rupanya keberadaan tradisi terunik di Jambi ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan keberadaan budaya khas ini pun sangat mulia.

Tradisi unik Desa Muaro Kibul Jambi sendiri sebenarnya fungsinya sebagai aturan adat agar pergaulan antara lelaki dan wanita di desanya tetap aman terkendali.

Jadi, penduduk Desa unik Jambi ini menyelenggarakan tradisi khas mereka di pinggir ladang, dimana mereka memanen hasil sawahnya.

Pada hakikatnya, keberadaan tradisi khas Desa Muaro Kibul Jambi pun merupakan bentuk ekspresi rasa syukur atas hasil panen yang telah mereka upayakan setelah sekian lama.

Namun, nilai dari tradisi ini juga mengandung pesan keteraturan pergaulan bagi lelaki dan wanita di desa tersebut.

Jadi, tradisi yang disebut ‘mencari jodoh’ ini ialah kegiatan berbalas pantun antara pemuda dan pemudi yang saling berhadapan.

Waktu pelaksanaan tradisi unik Desa Muaro Kibul Jambi ini pun dari malam hingga menjelang pagi. Perlu diketahui bahwa aturan keduanya saat berbalas pantun harus didampingi oleh pihak ketiga.

Seiring berjalannya waktu, generasi mendatang banyak yang meninggalkan mata pencaharian bertani, semakin jarang pula tradisi ini dijalankan, kecuali didominasi oleh penduduk yang telah berusia tua.***

Rekomendasi