Aneh Tapi Unik! Myanmar Pernah Jalankan Proyek Operasi Militer Pindahkan Hantu Gentayangan dari Ibu Kota


inNalar.com –
Pada tahun 2005, Myanmar mengambil langkah berani dengan memindahkan ibu kotanya dari Yangon ke Naypyidaw.

Keputusan ini, yang diambil oleh pemerintah militer Myanmar di bawah kepemimpinan Jenderal Than Shwe, didorong oleh berbagai alasan.

Mulai dari kemacetan yang parah di Yangon yang saat itu masih merupakan ibu kota Myanmar hingga keinginan untuk menciptakan pusat pemerintahan yang lebih terencana.

Baca Juga: Bali Jadi ‘The New Singapore’? Prabowo Gelontor Rp17 Triliun Demi Bangun Bandara Internasional di Buleleng

Hingga pengaruh dari seorang peramal yang memberi ramalan kepada Jenderal Than Shwe apabila ibu kota negara tidak segera dipindahkan kepemimpinan miliknya akan berakhir.

Proyek pemindahan pusat pemerintahan ini dimulai pada tahun 2000-an, karena Yangon sebagai pusat ekonomi dan budaya negara, menghadapi tantangan serius akibat pertumbuhan populasi.

Pertumbuhan populasi yang pesat tersebut tidak meningkat berdampingan dengan tidak sejalan dengan infrastruktur yang ada di kawasan tersebut.

Baca Juga: 7 Ruas Jalan Tol Ini Bakal Dilelang Presiden Prabowo Subianto, Begini Kelanjutannya

Hingga akhirnya pada tahun 2001, Naypyidaw dipilih sebagai kawasan pusat pemerintahan baru dari negara ini.

Karena letaknya yang strategis berada tepat di tengah negara, sehingga kawasan ini dirancang dengan jalan-jalan lebar dan bangunan pemerintahan megah.

Pembangunan daerah Naypyidaw selaku ibu kota negara yang baru ini memakan biaya hingga 4 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Pengin Untung Tapi Buntung, Amerika Serikat Rugi 12 Miliar USD Gegara Megaproyek Ambisius Gagal ini

Tahap awal dari proses pembangunan di daerah tersebut dimulai dari pihak pemerintah yang memberikan perintah pada Kapten Aung Khant untuk memindahkan seluruh makam yang ada di salah satu kawasan Naypyidaw.

Hal ini bertujuan untuk bisa memindahkan seluruh arwah yang ada pada wilayah tersebut. Karena ternyata makam tersebut adalah makam dari para penjajah jepang.

Masyarakat di Myanmar sangat percaya terhadap keberadaan roh-roh yang bergentayangan, terutama bila seseorang meninggal dalam keadaan yang menyiksa atau kesakitan.

Baca Juga: PSN PIK 2 Jakarta Utara Dianggap Sengsarakan Masyarakat, Said Didu: Rakyat yang Digusur Tidak Dihitung

Oleh karena itu, pemindahan para arwah yang terjebak di alam dunia tersebut menjadi bagian penting dari proses relokasi pusat pemerintahan.

Proyek operasi ini ditanggapi juga dilakukan dengan penuh keseriusan oleh militer di bawah kepemimpinan Kapten Aung Khant.

Proses awalnya adalah mengangkut seluruh nisan dan jasad yang terkubur ke tempat lain tak jauh dari kawasan pusat pemerintahan baru tersebut.

Baca Juga: Sepadan dengan Harga Rp508 Miliar? Begini Pesona Jembatan Layang Terindah di Sumatera Barat

Lalu dilanjut dengan menyiapkan beberapa truk pengangkut, yang tentu dimaksudkan untuk membawa para hantu yang bergentayangan ke tempat baru.

Proses pengangkutan ini berlangsung hingga selama 3 hari secara nonstop. Dengan total perjalanan sebanyak mencapai 108 kali.

Operasi militer ini juga dibantu oleh nasatya atau seorang yang mampu untuk mengendalikan arwah-arwah untuk menertibkan para hantu yang akan diangkut.

Baca Juga: Jadi Mega Proyek Kereta Api Pertama di Kalimantan Timur, Ternyata Bangun Jalur 203 KM Bakal Butuh Dana Gemuk

Setelah relokasi tersebut selesai asisten dari Kapten Aung Khant mengalami mimpi di datangi oleh 3 sosok arwah getanyangan yang mengatakan masih tertinggal.

Kejadian tersebut langsung segera dilaporkan lalu ditindak lanjuti sampai pihak militer menemukan adanya 3 makam yang tersembunyi.

Setelah penemuan tersebut prosedur relokasi pun segera dilakukan namun dikatakan bahwa salah satu dari ketiga hantu tersebut menolak untuk pindah.

Baca Juga: BRI Tingkatkan Layanan Bank Kustodian dengan Fitur Multi-Share Class untuk Akses Keuangan Lebih Luas

Menurut laporan dari para tentara yang berada di tempat tersebut, muncul kejadian aneh seperti alat berat yang tiba-tiba mati atau truk yang tiba-tiba melaju sendiri.

Para tentara yang menjadi saksi percaya bahwa hal tersebut disebabkan oleh satu hantu yang tersisa karena menolak dipindahkan.

Hingga akhirnya masalah tersebut selesai setelah pihak pimpinan militer membawa U Nain La Shwe seorang nasatya tingkat lanjut yang terkenal di Myanmar.***

 

Rekomendasi