Amazon di Jantung Borneo, Hutan Kalimantan Tengah Ini Punya Keunikan Alam yang Dikelola Sejak Hindia Belanda

inNalar.com – Indonesia memiliki hutan yang kerap diserupakan dengan lanskap Amazon, letaknya sangat terpencil di pelosok Kalimantan Tengah.

Hutan pedalaman di Kalimantan Tengah ini semakin mengundang perhatian para petualang berkat keunikan alam yang dimilikinya.

Salah satunya adalah sebaran tanaman rawa yang tumbuh teratur di tepian lintasan sungainya.

Baca Juga: Menjulang Setinggi 120 Meter, Wisata Air Terjun di Lumajang Ini Pamerkan Keindahan Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Semeru

Selain itu, hutan sungai berjuluk Amazon-nya Indonesia ini juga menyajikan wisata susur sungai dengan perahu kayu tradisional milik warga setempat.

Keunikan alam hutan Kalimantan Tengah lainnya, yaitu suasana sepi yang tidak akan menyangka bahwa di perut pedalamannya tersebar hewan endemik Borneo.

Kawasan hutan ini cukup unik, kemisteriusan jantung paru-paru dunia ini membuat para petualang ingin mengeksplorasi keindahannya dengan perahu klotok.

Baca Juga: Kafe Hits di Mojokerto Ini Tawarkan Berbagai Spot Foto Menarik Berlatarkan Cantiknya Gunung Penanggungan

Para penjelajah akan diajak menyusuri Sungai Arut yang ukurannya sangat lebar dan diselimuti oleh pemandangan hutan rimba Borneo.

Suasananya sangat sepi dengan kicauan burung dan sahutan jangkrik dari berbagai arah akan terdengan dari segala arah.

Keperawanan hutan Kalimantan Tengah ini seakan masih terhampar liar tidak berpenghuni, kecuali satwa terlindungi.

Baca Juga: Ditemukan Pertama Kali pada Tahun 1969, Goa di Lumajang Ini Suguhkan Pesona Alam Bak Negeri Dongeng

Keindahan sungai raksasa mirip Hutan Amazon yang tampak terawat ini adalah rumah bagi satwa orang utan dan bekantan.

Sentuhan kehidupan warga yang tinggal di pesisir sungai raksasa sepanjang 250 meter ini tetap terlihat meski tampilannya seolah tidak berpenghuni.

Sementara lebar Sungai Arut yang membelah hutan rimba Amazon Kalimantan Tengah ini mencapai 70 – 100 meter dengan kedalaman 4 meter.

Diungkap oleh para peneliti bahwa di hulu sungai raksasa tengah hutan ini dihuni 9 kampung.

Keunikan alam liar hutan tersebut menjadi bukti bahwa eksistensi alam tidak bisa terlepas dari perhatian manusia.

Jadi jika kita juga berkesempatan untuk menyusuri sungai asri di hamparan bumi Borneo ini jangan lupa untuk bertegur sapa dengan warga sekitar ya.

Pasalnya tanpa kebesaran jiwa warga Kalimantan Tengah ini surga paru-paru Indonesia ini tentunya tidak akan secantik yang terlihat saat ini.

Sekilas mengenai salah satu desa bernama Pandau, menurut cerita rakyat, disebut sempat menjadi tempat peristirahatan sementara anak raja Banjar.

Anak dari Raja Banjar yang dimaksudkan adalah Pangeran Antakusuma yang pada akhirnya diingat sebagai pendiri Kerajaan Kotawaringin.

Kembali menyelami keunikan alam hutan tersebut, ada beragam hutan rawa gambut yang bakal menjadi pemandangan surga di tepian sungai tersebut.

Selain itu, hutan pantai hingga pepohonan tropis akan menghiasi daratan Borneo yang menyimpan beragam keunikan alam Kalimantan Tengah.

Keasrian alamnya diupayakan tetap terjaga demi mempertahankan habitat satwa liar yang tinggal di daratan Borneo.

Bisa saja mengejutkan mata yang melihat, sekelompok orang utan berkumpul di tepian atau tengah hutannya.

Tidak jauh dari lokasi susur sungai hutan tersebut, terdapat Taman Nasional Tanjung Puting yang dahulu dirintis sejak zaman penjajahan.

Tepat pada 87 tahun silam, Pemerintah Hindia Belanda telah menetapkan kawasan tersebut sebagai cagar alam sekaligus suaka margasatwa.

Pasalnya kawasan hutan eksotis seluas 205.000 hektare ini dihuni oleh satwa orang utan dan bekantan yang statusnya wajib dilindungi populasinya.

Hingga kini, kawasan taman nasional di hutan Kalimantan Tengah ini luasnya mencapai 415.040 hektare.

Jalur ini dapat ditemui ketika para penjelajah alam menuju ke Taman Nasional Tanjung Puting.***

 

Rekomendasi